Namanya Prima.
Satu dari sekian nama yang tidak dapat dimengerti.
Apa yang kamu harapkan dari sebuah nama? "Nama itu do'a". Begitu kata orang-orang yang sering masuk ke sebuah ruang beralaskan gambar kubah. Apakah orang tuaku yang memberikan nama itu kepadanya? Prima. Apa yang diharapkan dari nama itu? Prima dalam melakukan semua hal? Rasanya dia tidak ingin melakukan semuanya dengan prima. Mungkin juga dia punya arti sendiri mengenai kata Prima. Entah. Entah. Masih ada dipikirannya, siapa yang memberikan nama itu.
Ayah?
Oh, ayah yang hilang itu. Seumur hidupnya dia tidak pernah melihat ayahnya. Entah apa yang terjadi, ibunya tak pernah bilang. Yang dia tahu adalah ibunya sangat membenci sosok ayah.
Ibu?
Kalau ibu yang memberikan nama itu, apa yang kau harapkan, bu? Aku cuma anak cina yang lahir di lingkungan yang kotor. Kotor akan budaya. Itu pikirnya.
Aku lelah, bu, kalau harus menerima-nerima saja apa yang kau bilang. Aku manusia. Aku harus berpikir. Aku harus tahu mengapa begini, mengapa begitu. Namun, pikiran itu hanya sebatas di pikirannya saja, tidak pernah keluar.
Sebuah nama, sebuah cerita. K
Kata sebuah lagu sih gitu.
Mungkin dengan nama ini, dia ditakdirkan untuk menjalani hidup seperti ini.
-Prima, yang sedang menerawang
Satu dari sekian nama yang tidak dapat dimengerti.
Apa yang kamu harapkan dari sebuah nama? "Nama itu do'a". Begitu kata orang-orang yang sering masuk ke sebuah ruang beralaskan gambar kubah. Apakah orang tuaku yang memberikan nama itu kepadanya? Prima. Apa yang diharapkan dari nama itu? Prima dalam melakukan semua hal? Rasanya dia tidak ingin melakukan semuanya dengan prima. Mungkin juga dia punya arti sendiri mengenai kata Prima. Entah. Entah. Masih ada dipikirannya, siapa yang memberikan nama itu.
Ayah?
Oh, ayah yang hilang itu. Seumur hidupnya dia tidak pernah melihat ayahnya. Entah apa yang terjadi, ibunya tak pernah bilang. Yang dia tahu adalah ibunya sangat membenci sosok ayah.
Ibu?
Kalau ibu yang memberikan nama itu, apa yang kau harapkan, bu? Aku cuma anak cina yang lahir di lingkungan yang kotor. Kotor akan budaya. Itu pikirnya.
Aku lelah, bu, kalau harus menerima-nerima saja apa yang kau bilang. Aku manusia. Aku harus berpikir. Aku harus tahu mengapa begini, mengapa begitu. Namun, pikiran itu hanya sebatas di pikirannya saja, tidak pernah keluar.
Sebuah nama, sebuah cerita. K
Kata sebuah lagu sih gitu.
Mungkin dengan nama ini, dia ditakdirkan untuk menjalani hidup seperti ini.
-Prima, yang sedang menerawang
0 comments:
Post a Comment
Here in Illufiction, we love comments! Please tell us what you think about this post :)