tag:blogger.com,1999:blog-53528210585614520012024-03-13T06:30:43.862+07:00Illusional Fiction for The Lonely HeartsRanggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-77691886558704356982017-12-20T00:52:00.000+07:002017-12-20T10:20:24.441+07:00BEREAVED<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggUwOy33Wz2K53YppIpAfuBMe6R-WS9mm7apcK2iImhyphenhyphenowtE3ZKb5kl3gfUCeKw7EQdf29F64T3J2fkQly0RyIOcxanEQPRd_phQbh9p8jo-Ee7fZ_cf3H_4pt8vPQcbmQGlN3Hg8uX6Nu/s1600/1673661250772248214.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggUwOy33Wz2K53YppIpAfuBMe6R-WS9mm7apcK2iImhyphenhyphenowtE3ZKb5kl3gfUCeKw7EQdf29F64T3J2fkQly0RyIOcxanEQPRd_phQbh9p8jo-Ee7fZ_cf3H_4pt8vPQcbmQGlN3Hg8uX6Nu/s320/1673661250772248214.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Kau pergi. Benar
– benar pergi dan tidak akan pernah kembali. Ralat, tidak dapat kembali. Untuk
selamanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Aku mengenalmu,
tetapi tentu saja kau tidak pernah mengenalku. Kita tumbuh besar dan tinggal di
tempat yang berbeda. Meski perbedaan waktu diantara tempat kita tidaklah banyak
berselang. Hanya dua jam. Namun selang waktu dua jam tersebut bahkan membatasi
bahasa yang disebut – sebut sebagai alat komunikasi manusia seperti kita. Aku
hanya sedikit memahami bahasa tempat asalmu, begitupun dirimu yang (sepertinya)
juga hanya sedikit (sekali) memahami bahasa tempat asalku. Hal itu tidak
menjadi masalah karena selama ini aku masih dapat mengetahui kabarmu, masih
dapat melihatmu, masih dapat menyaksikan beberapa rentetan padatnya kegiatanmu.
Secara cuma – cuma. Aku beruntung kan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Sejujurnya aku
bukanlah penggemarmu. Justru aku lebih menggemari kakak – kakak perempuanmu
yang berwajah cantik, berkulit mulus dengan badan proporsional sesuai patokan standar
tempat asalmu. Namun aku tidak akan menampik jika aku menikmati sejumlah
karyamu. Sangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Aku bukan
penggemarmu, tetapi kenapa kepergianmu menyakitiku hingga sedalam ini? Berulang
kali aku mencoba mencari kabar terbaru tentang kepergianmu, yang tidak ingin
kupercayai sampai sekarang. Kau tahu? Bahkan tanpa perlu kuminta, ada banyak
orang menyodorkan berita – berita tentangmu kepadaku. Berita yang tentunya
kusangkal dan kupertanyakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Aku ingin
bersikap egois padamu, meski aku bukan penggemarmu. Aku ingin kau tetap ada di
duniaku. Tetap tersenyum padaku, tetap tertawa untukku, tetap berkarya demi
aku. Aku sangat egois, huh?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Sungguh aku bukan
penggemarmu, tetapi kenapa kesakitan yang kau ungkapkan melalui larik kata –
kata juga menyakitiku separah ini? Bahkan sampai pada titik dimana aku
beranggapan aku tidak pantas bahagia karena kau telah mengalami masa – masa
menyakitkan itu. Bagaimana bisa aku tega tersenyum, tertawa, dan merasa bahagia
sementara kau terpuruk tak lagi mampu berdiri. Sesakit itukah?
Setidakmenyenangkan itukah? Sesulit itukah?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Pada akhirnya kau
memutuskan untuk tetap pergi. Tanpa memedulikan kesakitanku, perasaan
kehilanganku. Buat apa? Toh kau pun tidak mengenalku. Bahkan aku ragu kau
mengetahui eksistensiku. Ya sudahlah, lagipula bukan salahmu kalau kau tidak
tahu siapa aku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Apa kau bahagia
sekarang? Apa kau sudah tidak merasa kesakitan? Apa kau sudah dikelilingi oleh
hal – hal yang menyenangkan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Aku tidak akan
menghakimimu. Aku tidak akan menyalahkanmu. Kuserahkan semua penilaian dan
penghakiman itu pada Tuhan. Tuhan lebih dari tahu akan kondisimu. Dan kau juga
tahu bukan kalau Tuhan Maha Pemaaf? Meski aku tidak bisa memohonkan maaf
dari-Nya untukmu, namun aku berharap kau dimaafkan untuk segala kesalahan atas
dirimu. Bagiku kau tetap pantas mendapatkan maaf itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Jadi, kau benar –
benar telah pergi. Tidak, kau tidak pergi. Kau justru kembali pada tempat asal
penciptaanmu. Tempat yang pastinya lebih indah dibanding tempat asalmu maupun
tempat asalku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman";">Istirahatlah. Kau
berhak mendapatkan waktu untuk terlelap lama setelah semua kerja keras yang kau
lakukan selama ini. Semoga kesakitan, kepedihan, ketidaknyamanan dan apapun itu
yang membebanimu terlepas sepenuhnya; digantikan dengan ketenangan dan
kedamaian yang akan selalu melingkupimu. Selamat beristirahat…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:DocumentProperties>
<o:Revision>0</o:Revision>
<o:TotalTime>0</o:TotalTime>
<o:Pages>1</o:Pages>
<o:Words>492</o:Words>
<o:Characters>2810</o:Characters>
<o:Company>-</o:Company>
<o:Lines>23</o:Lines>
<o:Paragraphs>6</o:Paragraphs>
<o:CharactersWithSpaces>3296</o:CharactersWithSpaces>
<o:Version>14.0</o:Version>
</o:DocumentProperties>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>JA</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="276">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:Cambria;}
</style>
<![endif]-->
<!--StartFragment-->
<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 12.0pt;">…Kim Jonghyun-ssi…</span><!--EndFragment-->
</div>
Rosemedeerhttp://www.blogger.com/profile/13358261091718356028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-89322152776941897232017-09-07T21:50:00.000+07:002017-09-07T21:50:26.843+07:00Hurt<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjukRRGoHPuAodqC4pFdz0KOgxQIloPrHh14Zj_GozP17OHuUhejRKVBhVAEVlANImIrjEgHc1Z1se32kzQ4C7rQ6qL51nwj8Yp_BqbkosmnOZkZeE6W4gfC5IZWsD1XlVqprTz2alaXFqA/s1600/da44bc840547ad3e62900d1d5a7ac2f8--love-hurts-love-is.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjukRRGoHPuAodqC4pFdz0KOgxQIloPrHh14Zj_GozP17OHuUhejRKVBhVAEVlANImIrjEgHc1Z1se32kzQ4C7rQ6qL51nwj8Yp_BqbkosmnOZkZeE6W4gfC5IZWsD1XlVqprTz2alaXFqA/s320/da44bc840547ad3e62900d1d5a7ac2f8--love-hurts-love-is.jpg" width="213" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Sakit.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Cepat – cepat kugigit bibir bawahku
sebelum bergetar tak terkendali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Sakit…
sekali.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Kali ini kukepalkan kedua tangan dengan
menekankan ujung kukuku yang runcing ke telapak tangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Kenapa
rasanya sakit sekali?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Untuk yang terakhir, aku memejamkan mata
rapat – rapat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Namun pertahanan itu runtuh seketika saat
kudengar langkahnya yang perlahan mendekat dan berhenti tepat di hadapanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Aku ikut senang karena kaulah orangnya.
Kaulah… satu – satunya orang yang berhasil membuat kakakku jatuh cinta.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Tes.
Tes. Tes.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Air mata yang berusaha kutahan mati –
matian di balik kelopak mataku berhasil menemukan jalan keluarnya dan mengalir
perlahan, menganaksungai di pipiku. Menunjukkan kelemahan yang selama ini
kututupi demi orang di hadapanku… dan saudaranya. Ralat, kakaknya. Kakak
tirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">-ooo-<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Aku memandang lawan bicaraku. Menatapnya
dalam diam, menunggu reaksi apapun darinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Maaf.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Tanpa sadar pandanganku melunak.
Kuberanikan diri untuk berjalan mendekat dengan menyisakan ruang kosong diantaranya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Aku ikut senang karena kaulah orangnya.
Kaulah… satu – satunya orang yang berhasil membuat kakakku jatuh cinta.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Kedua mataku menelusuri wajahnya. Kulihat
aliran bening itu. Segera kutundukkan kepalaku sejenak sebelum kembali
menatapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Kau akan bahagia dengannya. Percayalah.”<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">-ooo-<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Kedua matanya bergetar membuka,
menampilkan iris kecoklatan yang selalu mampu menghanyutkanku. Membuatku
bertekuk lutut seketika. Berlebihan memang, tetapi itulah yang kurasakan setiap
menatap tepat ke matanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Kau… menangis lagi. Apa mimpi
menyedihkan itu masih mengganggumu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Wajahnya yang masih dihiasi air mata
perlahan berbalik menghadap ke arahku. Menatap menembus kedua mataku.
Mengirimkan sinyal kesakitan yang langsung terhubung ke sistem saraf
penglihatanku meski ia telah berusaha mengalihkannya dengan sapuan senyuman
tipis itu. Senyuman yang membuatku menggila di waktu pertama melihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Mmh, begitulah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Aku segera menariknya ke dalam pelukan
setelah menghapus jejak air mata itu di pipinya. Kuusap pelan punggungnya. Ia
hanya diam di pelukanku. Tidak memberontak untuk melepaskan diri, pun tidak
membalasnya. Selalu begitu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Tak
apa. Kau memilihku dan aku berhasil memilikimu saja sudah sangat kusyukuri.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Terus kuulang – ulang kalimat sakti itu
di pikiranku. Kalimat yang tak lelah untuk kudengungkan selama lima tahun
terakhir ini, sejak hari pernikahanku dengannya. Kalimat yang selalu memberiku
kekuatan untuk menghadapinya hari demi hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Jam berapa ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Pertanyaannya menyeretku kembali pada
kesadaran. Pertanyaan yang sebenarnya adalah isyarat darinya untuk melepaskan
diri dariku. Dengan terpaksa kubuka kaitan tanganku yang memeluk tubuhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Jam 6”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Aku akan segera menyiapkan sarapan dan
segala keperluanmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Itulah akhirnya. Ia tak mau lagi berada
di dekatku. Aku memaksakan untuk tersenyum padanya sambil mengusap wajahnya
yang masih sejangkauan tangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">“Baiklah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">Ia balas tersenyum. Salah satu tangannya
memegang tanganku yang masih berada di wajahnya, meremas pelan dan menariknya
menjauh. Belum sempat kuberikan kecupan di kening indah itu, ia segera bangkit
dari posisinya dan beranjak pergi. Meninggalkanku yang hanya dapat menatap
punggungnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:DocumentProperties>
<o:Revision>0</o:Revision>
<o:TotalTime>0</o:TotalTime>
<o:Pages>1</o:Pages>
<o:Words>481</o:Words>
<o:Characters>2747</o:Characters>
<o:Company>-</o:Company>
<o:Lines>22</o:Lines>
<o:Paragraphs>6</o:Paragraphs>
<o:CharactersWithSpaces>3222</o:CharactersWithSpaces>
<o:Version>14.0</o:Version>
</o:DocumentProperties>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>JA</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="276">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:Cambria;}
</style>
<![endif]-->
<!--StartFragment-->
<!--EndFragment--><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman";">-ooo-<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">(Sumber gambar: https://i.pinimg.com/736x/da/44/bc/da44bc840547ad3e62900d1d5a7ac2f8--love-hurts-love-is.jpg)</span></div>
Rosemedeerhttp://www.blogger.com/profile/13358261091718356028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-80018334068339158622017-08-17T20:07:00.003+07:002017-08-17T20:37:29.906+07:00Pisah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>Aku dan Dia bagaikan belahan jiwa.</i><br />
<i><br /></i>
Begitu kata orang-orang di sekitarku.<br />
<br />
Aku senang; aku sedih.<br />
<br />
Dia tidak pernah tahu kalau aku suka Dia. Tapi, aku senang bisa selalu bersama Dia. Takdir?<br />
<br />
Bertemu dengan Dia merupakan hal yang membuat hari-hariku cerah. Tawanya. Cara bicaranya. Gestur tubuhnya. Cara dia berbicara denganku. Semua bisa membangkitkan gairahku untuk menjalani hari. Aku bergairah karena Dia.<br />
<br />
Setiap siang, dia selalu menghampiriku, menanyakan mau makan dimana. Hal sederhana seperti itu, bisa membuatku tersenyum sepanjang hari.<br />
<br />
<i>Aku ingin kita selamanya.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Tapi...</i><br />
<i><br /></i>
Saat aku bilang untuk memutuskan keluar, Dia marah. Dia bilang aku pengkhianat. Dia bilang nanti siapa lagi temannya. Dia marah.<br />
<br />
<i>Pemilihan waktuku salah.</i><br />
<i><br /></i>
Beban kerjanya sedang tinggi. Dia selalu mengeluh, hanya kepadaku. Tentunya, ketika Dia mendengar keputusanku, Dia marah. Matanya terbuka. Marah. Bibirnya. Air mukanya. Semua menuju ke arah marah. Genggamannya menguat. Pulpen yang sedang dipegangnya tidak berdaya. Udara ruangan ini menjadi sangat panas. Apa mungkin sebegitu panas amarahnya sehingga ruangan ini menjadi panas?<br />
<br />
<i>Aku menghindari pandangannya.</i><br />
<i><br /></i>
Setelah kukatakan hal tersebut, aku hanya bisa diam. Dia juga hanya bisa diam. Sesekali aku melihat ke arahnya, namun terlalu takut untuk menatap matanya. Pundaknya menegang. Nafasnya memburu. Aku ingin pergi dari ruangan ini. Namun, amarahnya yang tersebar di ruangan ini menahanku.<br />
<br />
Aku menunduk. Memandang ke arah pahaku. Lalu pandanganku berlari seiring dengan degup jantungku yang semakin kencang. Ingin rasanya lari bersamanya.<br />
<br />
<i>Maaf.</i><br />
<br />
Setelah beberapa menit yang seakan berpuluh-puluh tahun, kata itu yang muncul dari mulutku.<br />
<br />
"Kenapa mendadak?" dengan ketus dia mengeluarkan pertanyaan itu.<br />
<br />
"Aku harus pergi, secepatnya." akhirnya aku memberanikan diri untuk menatapnya, walaupun tanganku masih ketakutan, meminta keamanan di atas pahaku.<br />
<br />
"Untuk apa?"<br />
<br />
"Untuk meraih cita-citaku."<br />
<br />
"Tidak kah aku kau jadikan salah satu cita-citamu?"<br />
<br />
Aku terdiam. Aku kembali menunduk. Aku tidak mau melihatnya.<br />
<br />
Aku mencoba untuk menatap langit-langit ruangan itu. Entah kenapa, rasanya akan ada air yang keluar dari mata ini ketika aku menunduk. Dengan mendongah, aku harap ia tidak keluar.<br />
<br />
"Jawab!" Aku terkejut, Dia memukul meja yang ada di dekatnya. Pulpen yang ia pegang sebelumnya, sekarang terkapar di lantai, tidak bisa membendung kekuatannya.<br />
<br />
Aku semakin diam. Pita suaraku melebur, seakan tidak bisa berfungsi karena panasnya amarah yang Dia keluarkan. Tundukanku semakin dalam.<br />
<br />
<i>Bangsat. Jangan keluar sekarang!</i><br />
<i><br /></i>
Mataku panas, seakan air-air itu sudah tidak tahan berada di dalamnya. Seketika pipiku basah akan air-air yang sudah tidak tahan tersebut.<br />
<br />
<i>Dia memelukku.</i><br />
<i><br /></i>
Aku terperanjat.<br />
<br />
<i>Dia memelukku semakin kuat.</i><br />
<i><br /></i>
Tanganku dengan otomatis membalas pelukannya, seperti biasa.<br />
<br />
Air mata ini keluar tanpa bisa ku kendalikan. Suara tersengal-sengal tanpa arti keluar dari mulutku, yang sedari tadi tidak dapat mengeluarkan apapun.<br />
<br />
<i>Aku meremas bagian punggungnya.</i><br />
<br />
Pasti sakit, namun dia tidak protes seperti biasanya.<br />
<br />
<i>Pundaknya basah.</i><br />
<i><br /></i>
Tangannya, tanpa aku minta, membelai kepala dan punggungku, seakan-akan ingin menenangkanku.<br />
<br />
Aku pun larut dalam tangisan.<br />
<br />
Dia tetap membiarkan diriku menangis di pelukannya.</div>
Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-50843560970888016792015-08-13T01:27:00.000+07:002015-08-13T01:28:36.071+07:00Ode untuk Mathieu<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN">Ode untuk Mathieu<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN">A sort-of fic by Vera
Maharani<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN"><br></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN"><br></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
“<i>One runs the risk of weeping a little, if one lets himself be tamed.</i>” (The Little Prince – Antoine de Saint-Exupery)</div>
<div class="MsoNormal">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilh88jjy5nJoBd_e73fcoAeAhKeemirMnuMsJHBA5RYsDfrZDN0Sp0bA33_F4AjKmDXsP_Kqgfvc1DFiZpMMsn1sq-qMBPnOMvCEE0dfSbT2a43xQKVGBX2jwqR9XDdrr8ditHGyOxTgrX/s1600/couple-walking-on-beach.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilh88jjy5nJoBd_e73fcoAeAhKeemirMnuMsJHBA5RYsDfrZDN0Sp0bA33_F4AjKmDXsP_Kqgfvc1DFiZpMMsn1sq-qMBPnOMvCEE0dfSbT2a43xQKVGBX2jwqR9XDdrr8ditHGyOxTgrX/s400/couple-walking-on-beach.jpg" width="400"></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Aku mengenalimu, Mathieu, bahkan dari beribu-ribu pucuk kepala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kamu bersandar pada tiang lampu, di dekat toko peralatan selancar yang kamu
bilang <i>overpriced</i> itu. Angin
mempermainkan rambut legammu yang mengombak di tengkuk. Nanar kautatapi orang yang lalu-lalang, senyum
tipis terpulas permanen pada bibirmu. Mata gadis-gadis yang melintas terpaku
padamu beberapa detik terlalu panjang. Taruhan, mereka setengah berkhayal
menjadi gadis idamanmu. Seberkas inspirasi dalam puisi atau apalah yang
kaurangkai di pikiranmu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Orang yang mengenalmu tahu, paling-paling kamu sedang memikirkan film horor
terakhir yang kamu tonton di TV kabel. Sadako merangkak keluar televisi. Hantu
Toshio di sudut kamar mandi. <i>All the
random things you can think of.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><i><br></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Aku masuk ke sudut pandangmu, dan kamu menegakkan tubuh. Menyelipkan anak rambut
ke belakang telinga. Lambaianmu mematahkan hati segerombolan gadis yang
mencuri-curi pandang ke arahmu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 331.95pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> “Laras!<i> You come!</i>” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Jangan konyol, Matt. Tentu saja aku datang. Walau aku heran, dari semua
tempat, kenapa Kuta? Bukankah ini terlalu turistik buatmu, yang selalu ngotot
ingin mencoba Indonesia seutuhnya, Bali hingga ke akar-akarnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">“<i>Oh I just want to experience sunset
from as many places as possible, before I—“<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kamu menyelipkan anak rambut ke belakang telinga. Tawamu menyamar jadi
dehem, atau itu dehem yang menyamar jadi tawa?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN"><br></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN">“Uhm, mind to take a walk
with me a bit?”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Jangan konyol, Matt, tentu saja aku mau.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN"></span></div>
<a href="http://illufiction.blogspot.com/2015/08/ode-untuk-mathieu.html#more">Read more »</a>Vera F. Maharanihttp://www.blogger.com/profile/11116188822832300680noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-7856683249936646602015-03-08T21:40:00.002+07:002015-03-14T17:14:38.259+07:00Ciuman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dia duduk di sana.<br>
<br>
Di hadapanku.<br>
<br>
Aku tidak memedulikan teman-teman di sampingnya. Aku hanya ingin melihat dia. Dia tertawa bersama teman-temannya. Teman-temanku juga. Aku hanya bisa memandangnya. Aku takut mengajaknya bercerita terlebih dahulu. Melihat senyumnya saja aku senang. Sesekali dia melepaskan tawanya ke sekeliling ruangan. Dia melihatku dengan tawanya itu.<br>
<br>
"Kita main pepero game ya. Gue bawa Pocky nih."<br>
<br>
Aku tidak ingat sudah berapa permainan yang dimainkan oleh teman-teman yang lain. Aku hanya tertawa gugup dan berdoa untuk tidak dipilih. Sesekali aku tertawa terbahak-bahak untuk menutupi ketakutanku untuk dipilih. Aku tidak sengaja melihat dia; dia pun menatapku. Kami salah tingkah: aku memburu sekeliling ruangan untuk mencari objek yang bisa aku jadikan alasan untuk dilihat; dia terlihat kembali tertawa melihat permainan yang sedang dilakukan, namun tawanya terlihat tidak se-natural sebelumnya.<br>
<br>
"Siapa yang belum main nih? Pocky-nya tinggal 2 batang. Kita jadiin duel gimana nih, guys?"<br>
<br>
Seketika ruangan riuh dengan teriakan dan tawaan teman yang lain. Aku terperanjat. Aku ingin memastikan apa yang aku dengar itu salah. Satu orang yang belum bermain terpilih. Dia mengajukan diri. Lalu orang tersebut menunjuk Dia untuk bertanding melawannya. Kemudian orang tersebut memilih seorang wanita yang kurus yang dari tadi berdiri di sebelahnya. Dia belum memutuskan dengan siapa Dia akan bermain.<br>
<br>
Jantungku berdebar. Dia melihat seisi ruangan. Dia melihatku. Dan melewatiku. Dia melihat sekeliling ke arah yang berlawanan. Dia melihatku. Tapi, dia tidak melewatiku. Dia tersenyum padaku. Jantungku makin berdebar.<br>
<br>
Secara refleks aku menggelengkan kepala dengan cepat tanda menolak. Dia tidak memaksa, kemudian dia meneruskan pandangannya ke sekeliling ruangan. Dia mengajak seseorang yang sedang terduduk di tangga. Orang itu menolak. Dia terlihat bukan tipe orang yang memaksa kalau orang yang ditawarkannya tidak mau.<br>
<br>
Dia dengan pasti kembali menatapku. Mengangguk kepadaku. Semua orang bersorak kepadaku untuk menerima tawarannya. Aku menggeleng semakin cepat. Aku tahu kalau mukaku mulai memerah. Jantungku berdetak semakin kencang. Tanganku mulai mengeluarkan keringat. Kali ini dia tidak mengalihkan pandangannya. Dia mengangguk kepadaku.<br>
<br>
Aku takut.<br>
<br>
Matanya.<br>
<br>
Matanya membuatku pipiku semakin panas. Matanya memaksaku untuk untuk menggeleng semakin kencang.<br>
<br>
Tiba-tiba secara sepihak dia sudah berada di depanku, menarikku untuk berdiri. Aku bisa melihat dia merasa tidak nyaman karena aku tidak nyaman. Ekspresinya mengkhawatirkanku. Kenapa aku? Tapi, akupun berdiri tanpa perlawanan.<br>
<br>
Dia menerima satu batang Pocky. Mataku membelalak melihat dia sudah memegang benda tersebut. Kepalaku panas.<br>
<br>
"Kamu mau yang diam atau yang memakan bagian coklatnya?"<br>
<br>
Aku terperanjat. Tidak pernah menyangka dia akan mulai berbicara.<br>
<br>
<i>Aku tidak tahu.</i><br>
<br>
Tiba-tiba tanpa menunggu jawabanku, dia langsung menyimpan batang yang tidak bercoklat di antara bibirnya. Itu artinya, aku yang harus memakan bagian coklatnya. Mataku membuka lebih lebar dari sebelumnya, aku dapat merasakannya. Dia memegang pundakku, entah buat apa. Mungkin untuk menenangkanku.<br>
<br>
"Oke, siap-siap ya!"<br>
<br>
Aku semakin panik. Melihat ke arah suara itu muncul memberikan isyarat kalau aku belum siap<br>
<br>
"Hitungan ketiga. Satu..."<br>
<br>
Aku panik. Aku dengan cepat memandang Dia.<br>
<br>
"Dua..."<br>
<br>
Matanya teduh dan memberikan tanda kalau aku akan aman di dalamnya.<br>
<br>
"Tiga!"<br>
<br>
Secara refleks aku mulai menggigit ujung benda tersebut. Sedikit demi sedikit. Entah apa yang muncul, namun, aku merasa nyaman. Muka kami semakin mendekat. Tanpa pikir panjang aku mulai memenghabiskan benda tersebut hingga dengan sendirinya aku mulai memiringkan kepalaku. Entah apa yang aku pikirkan. Aku tidak merasakan apa-apa.<br>
<br>
Aku dapat mendengar orang-orang di sekitar mulai berteriak dan memberikan semangat untuk lawanku, dan juga aku dan Dia. <br>
<br>
Aku mulai dapat melihat wajahnya dengan detail.<br>
<br>
Warna kulitnya putih bersih, namun tidak pucat.<br>
<br>
Matanya tidak terlalu besar. Aku tidak bisa melihat pupilnya, karena berwarna gelap pekat.<br>
<br>
Hidungnya.<br>
<br>
Dia mulai memiringkan kepalanya juga.<br>
<br>
</div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2015/03/ciuman.html#more">Read more »</a>Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-78451329586600517382015-02-13T16:51:00.002+07:002015-02-13T16:51:25.470+07:00Dia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>Dia melihatku.</i><br />
<br />
<i>Dia melihatku lagi.</i><br />
<br />
<i>Kenapa dia tidak melihatku lagi?</i><br />
<br />
Rasanya ada ruang yang tidak terisi ketika dia tidak melihatku. Tubuhku menginginkan sesuatu untuk mengisi ruangan itu. Ruangan yang hanya aku yang tau. Tubuhku bergidik sangat menginginkannya.<br />
<br />
<i>Dia tersenyum.</i><br />
<br />
<i>Ah, Dia melihatku lagi.</i><br />
<br />
<i>Dia........tersenyum padaku.</i><br />
<br />
<i>Dia berjalan ke arahku sambil membawa senyuman itu </i>.<br />
<br />
Akan kah dia memberikan senyumannya itu kepadaku untuk ku simpan selamanya? Aku siap untuk menyimpan senyuman itu untuk selamanya. Senyumnya dapat menghidupiku. Aku suka senyumnya. Mungkin hanya karena aku suka Dia.<br />
<br />
Suatu aroma menusuk hidungku ketika Dia berada di setengah perjalanan menujuku. Aromanya menenangkan. Hidungku mengingingkan aroma itu tinggal di sana untuk selamanya, agar bisa ia ciumi. Aku tidak bergerak agar hidungku dapat mencium aromanya sampai aroma itu hilang. Namun, aroma itu tidak menghilang atau berkurang. Aroma itu semakin lama semakin kuat. Aku tidak pernah tau aroma apa ini. Jika memang Dia menggunakan parfum mahal, aku rasa aromanya tidak akan sekuat ini. Apakah ini perpaduan antara parfum dan tubuhnya? Rasanya aku ingin memiliki keduanya. Aku harus memilikinya.<br />
<br />
<i>Dia tepat 10 langkah di depanku</i>.<br />
<i><br /></i>
<i>9 langkah.</i><br />
<br />
<i>8.</i><br />
<br />
<i>7.</i><br />
<br />
Pikiranku kacau. Aroma dan senyumnya mematikanku., Aku lupa berapa langkah lagi dia kepadaku. Aku ingin berlari langsung ke arahnya. Mendekap tubuhnya. Menyerap semua aroma yang ada di tubuhnya. Membiarkan Dia tetap berada dalam tubuhku.<br />
<br />
<i>Dia tepat berapa 1 langkah di depanku.</i><br />
<br />
<i>Dia tepat di hadapanku. </i><br />
<br />
<i>Dia berhenti.</i><br />
<br />
Baru kusadari kalau dari tadi pandanganku tepat lurus ke arah depan. Aku tidak melihat senyumnya secara langsung, namun senyumnya itu membekas di ingatan. Aku tidak perlu susah payah mengingat senyumnya karena tanpa perlu usaha, senyumnya muncul, di benakku.<br />
<br />
Aku mendongakkan kepalaku. Lehernya. Bibirnya. Hidungnya. Matanya. Ya, matanya. Mata berwarna coklat itu memandangku dengan tajam namun hangat. Aku mati di dalam. Aku ingin pura-pura, atau mungkin secara benar jatuh agar dia datang menopangku. Tapi kepalaku menahanku untuk jatuh. Mataku membalas ketajaman dan kehangatan tatapannya. Aku mulai memburu ke semua penjuru wajahnya. Aku suka alisnya. Ada 2 titik hitam di pelipisnya, tidak terlalu besar, aku baru sadar dia memilikinya.<br />
<br />
<i>Tatapannya.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Senyumannya.</i><br />
<br />
---<br />
<br />
"Halo, apa kabar?", sambil tersenyum Dia mengangkat tangannya untuk menjabat tanganku.</div>
Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-42192545607801344992014-07-21T11:28:00.002+07:002014-07-21T11:28:52.230+07:00Tentang Nama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Namanya Prima.<br />
<br />
Satu dari sekian nama yang tidak dapat dimengerti.<br />
<br />
Apa yang kamu harapkan dari sebuah nama? "Nama itu do'a". Begitu kata orang-orang yang sering masuk ke sebuah ruang beralaskan gambar kubah. Apakah orang tuaku yang memberikan nama itu kepadanya? Prima. Apa yang diharapkan dari nama itu? Prima dalam melakukan semua hal? Rasanya dia tidak ingin melakukan semuanya dengan prima. Mungkin juga dia punya arti sendiri mengenai kata Prima. Entah. Entah. Masih ada dipikirannya, siapa yang memberikan nama itu.<br />
<br />
Ayah?<br />
<br />
Oh, ayah yang hilang itu. Seumur hidupnya dia tidak pernah melihat ayahnya. Entah apa yang terjadi, ibunya tak pernah bilang. Yang dia tahu adalah ibunya sangat membenci sosok ayah.<br />
<br />
Ibu?<br />
<br />
Kalau ibu yang memberikan nama itu, apa yang kau harapkan, bu? Aku cuma anak cina yang lahir di lingkungan yang kotor. Kotor akan budaya. Itu pikirnya.<br />
<br />
Aku lelah, bu, kalau harus menerima-nerima saja apa yang kau bilang. Aku manusia. Aku harus berpikir. Aku harus tahu mengapa begini, mengapa begitu. Namun, pikiran itu hanya sebatas di pikirannya saja, tidak pernah keluar.<br />
<br />
Sebuah nama, sebuah cerita. K<br />
<br />
Kata sebuah lagu sih gitu.<br />
<br />
Mungkin dengan nama ini, dia ditakdirkan untuk menjalani hidup seperti ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
-Prima, yang sedang menerawang</div>
Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-36234895657704159982014-07-08T22:33:00.000+07:002015-02-13T16:28:14.410+07:00Pre-decision 01<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA39QDPamR8NzKJ7JUpFNPaP4JqgiypDUx7Tvm54w6SqzwN2GWRNL_evRIDLw7YeZtf-T1GETmlu77bUD2w41hJVrrbxMYj_hGg1A-U60D-Q9EkgLWdsx4YUoAD3jM65DjfknaCJqZctRm/s1600/blowing-a-dandelion.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA39QDPamR8NzKJ7JUpFNPaP4JqgiypDUx7Tvm54w6SqzwN2GWRNL_evRIDLw7YeZtf-T1GETmlu77bUD2w41hJVrrbxMYj_hGg1A-U60D-Q9EkgLWdsx4YUoAD3jM65DjfknaCJqZctRm/s1600/blowing-a-dandelion.jpg" height="211" width="320"></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Aku
menatap dinding kamarku dalam diam. Merasakan sakit luar biasa yang entah
bagaimana terasa begitu nyata dalam kondisi fisikku yang dapat dikatakan
baik-baik saja. Perih.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">“Jahat.
Kamu jahat. Kamu sangat jahat.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Kugigit
kuat-kuat bibir bawahku demi menahan kata-kata tidak pantas yang telah
berkumpul di ujung lidah. Memaksa untuk dimuntahkan begitu saja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">“Kenapa?”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Berulangkali
kulayangkan pertanyaan yang tidak mungkin terjawab dengan sendirinya. Kurasakan
kedua mataku mulai memanas. Aku sama sekali tidak berniat untuk menahannya kali
ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Klia?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Sontak
Klia tersadar dari lamunannya dan memutar kepala untuk melihat siapa yang
memanggilnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Ah,
Padma. Kenapa kau bisa ada di sini?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Padma
mengernyit mendengarnya, membuat Klia segera menyadari kesalahan kalimat
pertanyaan yang ditelepatikannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Eh
maksudku, maksudku tumben kau ke sini umm pagi-pagi begini?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Padma
tersenyum. Senyuman manis yang terasa getir.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Leo
memanggilku. Dia memintaku untuk datang.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia
mematung selama beberapa milidetik sebelum akhirnya berhasil memaksakan seulas
senyum balasan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Oh?
Kalau begitu tunggulah di sini. Aku akan memanggil Leo. Laki-laki dandy itu
bahkan lebih lama berdandan dibandingkan aku, hahaha.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Padma
sekali lagi tersenyum. Kali ini senyuman lebar yang sedikit memperlihatkan
deretan gigi depannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Siapa
yang kau maksud, huh? Sembarangan saja mengataiku laki-laki dandy. Aku kan
harus membereskan peralatan makan kita dulu, wajar saja aku butuh waktu sedikit
lebih lama untuk bersiap-siap. Ingat ya, sedikit.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia
memberengut sambil mengusap-usap kepalanya yang baru saja mendapat jitakan
pelan dari laki-laki yang menjadi pembicaraan mereka. Tanpa mengindahkan
kekesalan Klia, Leo bergegas menghampiri Padma dan mengalungkan lengan kanannya
ke leher gadis itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Hai,
selamat pagi. Kau cantik sekali pagi ini.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Padma
menunduk dan tersenyum malu. Aliran darahnya berpacu dan berkumpul di sekitar
pipinya, menampakkan semburat merah muda yang memesona.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">A…
ah, berhentilah merayuku. Ini bahkan masih pagi, Leo!<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Padma
menarik paksa lengan kokoh yang melingkari lehernya dan melepaskannya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Cih,
dasar tukang gombal.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Leo
memutar kepalanya menghadap Klia yang terlihat masih mencibir padanya. Kedua
tangan perempuan itu bersedekap di depan dada dengan pandang merendahkan yang
jelas-jelas terarah padanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Hei,
jaga bicaramu. Memang apa salahnya kalau aku jadi tukang gombal di depan
kekasihku sendiri? Bilang saja kau ingin kugombali, hmm?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia
langsung membelalakkan matanya. Sejurus kemudian perempuan itu mendengus keras.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Jangan
mimpi.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Leo
hanya merotasikan kedua bola matanya dengan malas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Terserahmulah.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Hei
hei, kalian ini seperti anak kecil saja. Sudahlah, aku datang ke sini pagi-pagi
bukan untuk melihat pertengkaran kalian. Bagaimana kalau kita berjalan-jalan
saja? Aku punya suatu tempat yang ingin kukunjungi dan kuperlihatkan pada Klia.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Padma
berusaha mencairkan suasana yang mendadak terasa tidak nyaman itu. Lagipula apa
yang ditelepatikannya juga benar. Ia merasa risih melihat pertengkaran keduanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Oh?
Kau ingin mengajakku kemana? Apa ada tempat di dunia an… eh mm, spesial ini
yang belum kudatangi?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Rupanya
Klia tertarik dengan ajakan Padma. Ia tidak lagi memikirkan peran Padma dan
kerumitan peran mereka bertiga yang sedari kemarin terus memenuhi kepalanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Sebaiknya
kau ikut aku. Aku pastikan kau akan menyukai tempat itu. Sangat menyukainya.
Ayo!<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Tanpa
memedulikan Leo yang sedang bersama mereka, kedua perempuan itu bergegas keluar
rumah dan berjalan beriringan dengan langkah riang. Meninggalkan Leo yang
mencibir melihat kelakuan mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Dasar
perempuan. Selalu seenaknya sendiri. Huh!<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span><br>
</div></div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/07/pre-decision-01.html#more">Read more »</a>Rosemedeerhttp://www.blogger.com/profile/13358261091718356028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-41236712573927919012014-06-22T20:58:00.001+07:002014-06-22T20:58:49.447+07:00Tentang Perputaran<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Menurut cerita, <i>what goes around comes back around</i>.<br />
<br />
Seharusnya aku percaya ungkapan tersebut sejak awal, sejak aku bisa berpikir dengan kepala aku sendiri.<br />
<br />
**<br />
<br />
Akhir-akhir ini pikiranku terusik. Banyak hal yang masuk ke kepala, sedangkan aku selalu menolak semua itu. Semakin aku menolak, semakin aku terpikir karena hal tersebut.<br />
<br />
Sudah tidak asing ketika seorang wanita mendekatiku. Mereka bilang aku misterius. Ketika mereka bilang seperti itu, aku selalu tertawa ketus, sambil meninggalkan mereka dengan 'kekagumannya'. Kebanyakan alasan yang aku tau kenapa mereka mendekatiku karena aku memiliki muka cina. Muka cina ini sedang marak berseliweran di internet karena segala sesuatu yang berasal dari korea. Katanya dramanya bagus, kata Doko. Dia memberikanku beberapa keping DVD dengan judul yang berbeda. Pada akhirnya aku entah menyimpan dimana kepingan-kepingan tersebut dan ketika ditanya, aku selalu menghindar. Doko selalu menceramahiku kalau aku tidak melakukan hal-hal yang dia sukai.<br />
<br />
Muka cina.<br />
<br />
Se-spesial itu kah? Bahkan aku ingin melakukan operasi plastik agar terlihat lebih pribumi. Namun, setelah ku pikirkan, aku tidak akan beda jauh dengan orang-orang cina lain, suka operasi plastik. Mengubah bentuk wajah. Mengubah penampilan wajah. Mengubah hoki, katanya.<br />
<br />
Suatu hari, datang lah dia. Dia yang dalam beberapa bulan terakhir mendekat. Aku selalu menjauh, tapi dia selalu mendekat. Dia selalu menyapaku, cih, basa-basi, pikirku. Dia berperawakan tinggi, kulit putih pucat. Dia bukan cina, tapi kulitnya putih seperti tidak pernah bermain di bawah matahari sejak kecil. Kulit mukanya memerah setiap dia menyapaku, yang aku tau kulitnya tidak pernah semerah itu ketika aku perhatikan dari jauh. Ah, kenapa aku jadi memperhatikan dia?<br />
<br />
"Hey, Prim. Sendiri aja lo? Mana <i>soulmate</i> lo, si Handoko?".<br />
<br />
Aku pikir, itu adalah pertanyaan yang paling retoris yang pernah aku dengar seumur hidupku.<br />
<br />
"Hebat ya, lo bisa betah sama dia. Bawelnya kan minta ampun. Duh!", sambil berbicara, dia duduk di bangku di depanku tanpa persetujuan siapapun. Dia memandangku. Aku bisa melihat matanya dengan jelas. Pupilnya sedikit demi sedikit membesar di antara warna coklat tidak terlalu tua yang ada di sekitarnya. Aku bisa melihatnya karena matanya tidak se-coklat gelap mataku dan orang lain, yang biasa ada di lingkungan kami.<br />
<br />
Kami...<br />
<br />
Sejak kapan pembicaraan ini menjadi kami?<br />
<br />
"Eh, kita belum pernah ngabisin waktu bareng nih. <i>Next weekend</i>, jalan yuk? <i>What do you think</i>?"<br />
<br />
Aku hampir tersedak air mineral yang sedang ku minum. Dia langsung mengambil tissue untuk mengelap air yang berlumuran di muka dan bajuku. Kemudian dia sadar, untuk apa mengelap air di bajuku. Seketika dia memberikan tissue itu kepadaku. Aku menerimanya. Kami diam.<br />
<br />
Aku tidak pernah merasakan perasaan hangat seperti ini. Rasa hangat ini bukan dari panas matahari, aku yakin. Apakah dia merasakan kehangatan ini?</div>
Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-83219439400332560922014-06-09T00:30:00.002+07:002015-02-13T16:27:05.025+07:00The Other(s)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6AHdQefJAzVWFewgO01Mc33ODPzOXdb2E5ucH2BPIETcWNKIZq6AthJCohZiuSzzGB4KH17PxFblnwaRxS8r4egH0SLJLCrFplDzVk0N6oy1KO6fvvt5FMoWFSumbktNr_4Xpe7kFVfrQ/s1600/3+people.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6AHdQefJAzVWFewgO01Mc33ODPzOXdb2E5ucH2BPIETcWNKIZq6AthJCohZiuSzzGB4KH17PxFblnwaRxS8r4egH0SLJLCrFplDzVk0N6oy1KO6fvvt5FMoWFSumbktNr_4Xpe7kFVfrQ/s1600/3+people.jpg" height="212" width="320"></a><span style="line-height: 115%;"> </span></span></div>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Sepasang kelopak itu bergetar pelan. Sepersekian detik berikutnya terangkat
perlahan. Sampai akhirnya terbuka sempurna.<o:p></o:p></span></span><br>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12pt; text-align: left;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Ah, dimana ini? Kenapa tempat ini terasa
fa.. Ah, betul juga! Sekarang aku pasti ada di rumah.<o:p></o:p></span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia menutup kembali kelopak matanya dan menggeliat. Mulutnya sedikit
terbuka -berusaha menyuarakan erangan pelan- tanpa ada suara yang terdengar.
Setelah puas menggeliat dan membuat kusut seprai tempat tidurnya, Klia kembali
membuka mata dan menemukan sepasang manik hitam menatapnya dalam jarak kurang
dari satu meter.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Ya Tuhan! Leo! Kau… kau mau membuatku
terkena serangan jantung, huh?<o:p></o:p></span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia mengomel pada sosok laki-laki yang mendadak muncul di hadapannya.
Gadis itu segera menegakkan punggung dan menggeser tubuhnya, berusaha menambah
jarak di antara mereka.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Hahaha, ekspresimu lucu sekali Klia!</span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Leo tergelak dan langsung menarik badannya ke belakang, kembali pada
posisinya semula yang berdiri tegak di samping ranjang Klia. Klia hanya
memberengut dan memajukan bibirnya.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Hei hei, jangan cemberut seperti itu. Maaf
deh. Awalnya aku hanya ingin membangunkanmu dan mengajak sarapan, tetapi
melihatmu sedang menggeliat seperti kucing membuatku ingin sedikit mengejutkanmu.
Hanya sedikit kok. Sedikiit.</span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia masih memberengut. Kali ini kedua tangannya terlipat di depan dada.
Kedua matanya menyipit menatap Leo yang kelabakan membujuknya.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Oke oke, aku salah. Maafkan aku. Kau pasti
mau memaafkan laki-laki tampan nan baik hati sepertiku kan?</span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Sebuah bantal mendadak melayang dan menghantam wajah Leo.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Rasakan! Huh.<o:p></o:p></span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia menyeringai puas dan beranjak
bangun dari ranjangnya, meninggalkan Leo yang tengah berkomat-kamit tanpa suara
setelah mendapat lemparan selamat pagi darinya. <o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Leo!<o:p></o:p></span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Laki-laki yang dipanggil itu
bergegas keluar dari kamar setelah selesai mengeluarkan rutukan untuk Klia,
gadis yang baru saja memanggilnya sekaligus yang melemparnya dengan sebuah
bantal tanpa mengucapkan permintaan maaf setelahnya.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Ya?</span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia berbalik menghadap Leo dan
menampilkan ekspresi polos di wajahnya.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Mana sarapannya? Kau masuk ke kamarku untuk
mengajak sarapan kan? Tapi mana makanannya?<o:p></o:p></span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Leo mendengus begitu mendengar
pertanyaan Klia.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Aku mengajakmu sarapan bukan berarti aku
sudah menyiapkan sarapannya. Justru aku membangunkanmu untuk membuatkan
sarapan. Bukankah tugas perempuan sepertimu adalah memasak?<o:p></o:p></span></i><span style="line-height: 115%;"> </span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Kali ini Leo yang menampilkan ekspresi
polos di wajahnya. Ekspresi berbeda membias di wajah Klia. Gadis itu melebarkan
pupil mata dan setengah membuka mulutnya mendengar jawaban yang tidak
disangka-sangka dari lawan bicaranya. Lebih tepatnya dari seseorang dengan
status sebagai penjaganya.<o:p></o:p></span><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Apa? Kau memintaku memasak? Kupikir kau
adalah penjagaku dan…<o:p></o:p> </span></i></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span><br>
</div></div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/06/the-others.html#more">Read more »</a>Rosemedeerhttp://www.blogger.com/profile/13358261091718356028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-5869327767701623862014-06-06T19:12:00.004+07:002015-08-13T02:02:29.802+07:00Abadi Sejauh Ini<div class="MsoNormal">
<a href="https://draft.blogger.com/null" name="_GoBack"></a><br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";">Sekali lagi ini tentang
cerita cinta. Yang biasanya hanya di reka dalam otak semata. Ia seringkali diam
disana, karena tiada pernah berani keluar dari gua. Menanti dan menanti sampai saat
ia tiba-tiba memegang kendali. Karena akhirnya ia sadar, dunia terlalu singkat untuk
berkata nanti. Hingga sadar ia tidak akan kuat kehilangan lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";">Ruangan kelas itu berisi
satu laki-laki dan satu perempuan. Keduanya duduk saling berhadapan. Si
laki-laki duduk dengan badan sedikit condong kedepan. Matanya tegas namun memperlihatkan
perhatian. Tangannya bertemu di ataskakinya yang terbuka, saling berpegangan. Kemudian
si perempuan, ia sedang berkata-kata
dengan amat serius. Matanya basah dan pipinya tirus. Rambutnya sedikit berantakan
tapi jelas sempurna terurus. Membuat anak Adam yang melihatnya memperhatikan terus
menerus. Hidungnya basah, jelas sekali minta untuk dihapus. Ia sedang berkeluh kesah
dengan sahabatnya, Farrus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Saya bingung sekali, Far. Sepertinya rumah saya
bukan lagi tempat yang tepat untuk menjadi sandaran saya dan adik-adik. Tidak sehat
rasanya melihat pasangan orangtua itu berteriak satusama lain. Dan saya malu,
malu sekali karena hanya bisa menangis. Bahkan adik saya bisa lebih tabah. Pagi
tadi ia yang mengiring saya untuk masuk ke dalam mobil. Melupakan mereka yang
saling caci hanya karena sayur yang basi. Saya harus berbuat apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">Farrus memandang
Luna.Tidaklah aneh untuknya mendengar sedu sedan wanita. Khususnya wanita dihadapannya.
Sahabat yang sesungguhnya baru dikenal dua tahun lamanya. Bahkan hingga sekarang
ketika mereka tidak lagi sekelas bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Tidak ada yang
salah dengan kamu, Luna. Wajar untuk menangis. Gue pribadi tidak akan tahu bagaimana
rasanya jikaada di posisimu. Tuhan tahu benar kapasitasmu. We just need to
encountering it. Semua kejadian jelas ada tujuannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Itulah. Saya sepertinya terlalu bodoh untuk membaca
situasi. Bahkan untuk kejadian ini. Saya tidak tahu dan tidak dapat memahami apa
arti di balik semua ini.”, Luna menyeka hidungnya dengan tissue yang diberi Farrus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"> </span><br />
<span style="font-family: "Courier New";">“<i>Hey, theres always be ups and downs. </i>Ayo
Luna optimis. Berprasangka baik dengan Tuhan! Ia selalu serupa bayangan kita.
Ingat?”,Farrus menjawil hidung merah Luna playfully. Luna tersenyum lebar seketika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">KRIIIIIIIIIIIIING!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“<i>And theres always be a ding dang dongsss
between it! </i>Terimakasih sekali Farrus! Saya tidak tahu bagaiman…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“<i>shooshooo shoo! </i>Drama dasar..sudah ya cengeng,
gue masuk dulu! Jangan nangis lagi suara sudah kayak lady rocker begitu!”,lalu suara
geser kursi mengakhiri pembicaraan dua insan tersebut selama sesaat. Selalu begini
setiap saatnya. Dua insan yang terjebak dalam istilah sahabat. Istilah sahabat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">Farrus dan Luna
saling suka. Semua tahu betul demikian adanya. Semua kecuali mereka berdua. Mereka
yang terlalu lama bertahan di zona aman mereka. Muda mudi yang merasa selalu ada
untuk lawan mainnya. Selamanya. Selamanya yang sayangnya sulit untuk bisa dikecap
manusia di dunia fana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New";">***<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";">Bagi Luna, Farrus adalah
dahan yang selalu siap untuk mengajaknya melihat pemandangan di atas sana. Ia tempat
berpijak, bergantung sekaligus berteduh dalam waktu yang ia harap bisa selama-lamanya.
Farrus serupa abang lelaki yang jika Tuhan tidak sempurna, pasti lupa untuk diberi
kepadanya. Mereka bisa saling berbicara mengenai apapun sampai semalaman.
Apapun. Seolah mereka tidak mengenal batasan. Dari mulai pelajaran, keluarga hingga
isi hati.Ya, mereka terbiasa bertukar isi hati. Isi hati yang well, sepertinya memang
belum terlalu dalam. Buktinya mereka masih saling menyebutkan nama lawan jenis
yang menarik ke satu sama lain. Bukannya saling bertukar kalimat mesra atas nama
pribadi. Tetapi pokoknya mereka saling berbagi
selalu. Segalanya sampai terkadang saling menyimpan pilu. Siapa diantara kalian
yang sanggup menahan haru ketika orang terkasihmu dirundung pilu? Singkat kata,
bagi Luna, Farrus segalanya!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Farrus, pulang nanti
mau temani saya? Saya mau ke ak.sa.ra. Saya habis bahan bacaan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Gamau!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Koook?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Kamu itu kalau sudah membaca lupa sekitar.
Ogah gue dikacangin selama kamu baca!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Hahaha, Saya kira kenapa. Ayolah, lagian sudah
lama kita tidak pulang bersama. Ya yaya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";"><br /></span></i>
<i><span style="font-family: "Courier New";">Aaaah, Luna..whats with the eyes? That voice
I cudnt resist..that….<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Okaaaay Okaay. Tapi
beliin gue Dessert Platter di Koi ya! Dan ga boleh minta kamunya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Farruuuus! Kamu bisa
mati diabetes, you sugartooth!”, Luna mengacak pelan rambut lurus Farrus yang
sudah mulai rimbun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">Kemudian tawa mereka
lagi-lagi terpisah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">KRRRRRRIIIIING!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Hhaha, see ya Na! Ketemu di parkiranya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";"><br /></span></i>
<i><span style="font-family: "Courier New";">Na. Cuma dia yang memanggil Saya Na. Ahh,
Farrus.seandainya…<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";">Malam itu mereka menghabiskan
waktu tertawa sampai gila di KOI. Sepiring hidangan manis itu tentu jadi santapan
berdua. Walau tentunya, dimonopoli oleh si lelaki karena setelah suap pertama
profiteroles Luna dengan rakus mencabik bungkus bukunya lalu mulai membaca. Walaupun
diam-diam ia melirik ke bayi besar di hadapannya. Luna akan selalu mengingat Farrus
sebagai pribadi yang hangat seperti ini. Lelaki yang nyaman dengan dirinya apa adanya.
Yang ketika ribuan lelaki adu jantan lewat pahitnya kopi, ia malah duduk nyaman
di sini dengan sepiring gula-gula aneka ragam dan rasa. Memakannya sampai habis
tidak bersisa seperti anak kecil yang girang menemukan eskrim di tengah oase masa
kecilnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";"><br /></span></i>
<i><span style="font-family: "Courier New";">Tuhan tolong hentikan waktu barang sejenak atas
surga di hadap Saya ini.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Makan kayak bayiiii! Krimnya sampai pipi kamu
Far.”, Luna menyeka pipi Farrus dengan tissue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Biarin ah, ga ada
yang liat juga. Kamu kan sibuk baca!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">“Idiiih gombalnya ga
kira-kira. Kalau saya Clara atau Danti sudah pasti saya jatuh di pelukanmu semudah
ini!”, Luna menjentikan jarinya sambil tertawa. Lalu kembali serius dengan bukunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">Bagi Farrus, Luna
adalah telur dalam sangkar yang bertengger di dahan kehidupannya. Yang amat rapuh
dan butuh penjagaan ekstra terhadapnya. Butuh perawatan yang tidak main-main
untuk menjaganya tetap utuh dan tidak pecah. Untuk kemudian seiring berjalannya
waktu tumbuh dan siap untuk terbang dengan sayapnya sendiri. Akan tetapi selalu
pulang kesangkarnya. Kedahannya. Kedalam dekapnya. Farrus tahu benar bagaimana
Luna. Ia tahu wanita rapuh di hadapannya ini sesungguhnya adalah wanita super.
Bagaimana tidak? Siapa yang betah tinggal di rumah yang tiap harinya ramai dengan
teriakan kasar dan saling hina. Padahal setahu dia, adik-adik Luna masih kecil usianya.
Pernah sekali ketika darmawisata sekolah, Luna yang duduk di bis bersamanya mengigau
ketika tidur malam. Ia menangis. Tuhan, bahkan dalam mimpinya pun ia masih harus
memikul berat. I wish I could handle all of her pain. I wish I could be her own
knight. Gila gue gila!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";"><br /></span></i>
<i><span style="font-family: "Courier New";">Andai saja waktu bisa berhenti berdetak di
detik ini, Tuhan. Saya siap membunuhnya dengan apapun..<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">Kemudian sunyi. Masing-masing
dari mereka berdialog di dalam hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";"><br /></span></i>
<i><span style="font-family: "Courier New";">“Cuma lelaki ini”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“perempuan se menakjubkan ini.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“dahan berteduh saya..”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“..di
dalam dekap gue”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“satu-satunya..”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“hanya dia..”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“saya
cinta lelaki ini”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“perempuan luarbiasa ini.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“bagaimana ini?”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“harus bagaimana?”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">Bahkan buku yang sedang
dilahap Luna dan sepiring manis-manisan yang di santap Farrus tidak bisa mengalihkan
isi pikiran mereka yang sedang bertarung ini. Sampai kapan mereka seperti ini?
Lama terdiam sambil berpura berkegiatan seperti tadi. Sepertinya mata mereka mulai
merasa bosan. Mereka mulai saling merindukan. Maka dalam sedetik mereka beradu mata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";"><br /></span></i>
<i><span style="font-family: "Courier New";">“Senyum saja, Luna!”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“Ahhh that smile.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“Begini lebih baik”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Courier New";">“Lebih baik seperti ini”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";"><br /></span>
<span style="font-family: "Courier New";">Kemudian dialog
antar hati berhenti. Ia terlalu takut merusak suasana di antara mereka lagi. Ia
tidak mau menghancurkan kenangan malam ini. Lebih-lebih jika harus berakhir dengan
saling caci seperti yang mereka dengar dan lihat dengan mata kepala sendiri. Baiknya
mungkin seperti ini. Abadi. Selamanya yang entah kapan akan bertahan seperti ini.
Ya, seperti sejauh ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Courier New";">Ada yang bilang sepasang
muda mudi mustahil bersahabat tanpa melibatkan hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "Courier New";">Wisma Dara 8A, tiga bulan sebelum ulang tahun Tuan 2012<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "Courier New";">Annisa Ninggorkasih<o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08577001679146452284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-31789789569951031322014-06-06T19:01:00.001+07:002014-06-06T19:01:31.861+07:00Air Mata<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Courier New'; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Terkadang saya berpikir bahwa bayi
yang lahir menangis adalah caranya sendiri untuk menggugat kedua orangtuanya.
Tidak ada satu bayipun yang meminta untuk dilahirkan. Kami semua korban
perkosaan yang dilegalkan. Dan tidak sedikit dari kami yang lahir dari
perkosaan sungguhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis karena kami dipaksa
meninggalkan gua pribadi kami. Kami menangis karena bahkan ketika kami belum
mengerti patah dua patah kata, kami dipaksa untuk memahami. Kami diminta untuk
memenuhi doa ibu bapak kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Blackadder ITC"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Courier New";">“semoga
kamu menjadi gadis yang baik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Blackadder ITC"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Courier New";">“anak
laki-laki jagoan ayah!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Blackadder ITC"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Courier New";">“daddy’s
little girl”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Blackadder ITC"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Courier New";">“teman
ayah bermain bola!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Blackadder ITC"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Courier New";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis karena pada akhirnya
kami memilih untuk menjadi gadis yang sepertinya tidak terlalu baik untuk
mereka. Bibir kami menyulut rokok. Kami lebih memilih memakai rok mini
ketimbang celana atau rok panjang, dan sebelum pukul dua kami belum mau pulang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis karena kami lebih
memilih memakai rok ketimbang jas. Kami lebih memilih mengikuti ekskul dance
ketimbang basket. Kami lebih memilih warna pink ketimbang biru. Kami lebih
memilih mengkastrasi kelamin kami ketimbang menjadi laki-laki. Katanya, kami
membuat sedih sekali lagi. Padahal airmata mengucur dari mata kami deras
sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis karena memakai rok
memalukan bagi kami. Kami menangis karena rambut panjang itu rasanya gerah
sekali. Kami menangis ketika mereka menertawai kami. Kami yang lebih memilih
mencintai sesama perempuan ketimbang mencintai kelamin lainnya, laki-laki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sepertinya kami mengecewakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis ketika kami yang
lebih suka hidup sendiri dipaksa untuk menikah. Kata mereka perempuan yang
melajang mencoreng nama keluarga. Kami menangis karena ketika pada akhirnya
kami menikah, suami kami lebih memilih berada diluar bersama wanita lainnya.
Kami menangis karena kami yang tidak piawai berdandan masih menjadi alasan dan
pemakluman para lelaki kami yang akhirnya menghabiskan waktu dengan para
simpanan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Airmata kami masih serupa pancuran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis ketika pekerjaan di
kantor luar biasa merongrong. Ketika istri yang kami nikahi dan diharapkan
mampu menyuguhkan air putih dingin lepas kami bekerja lebih memilih untuk pergi
ke mall dan memborong. Kami menangis karena kelaki-lakian kami diukur oleh
sprema yang mampu berenang gesit dan menghampiri sel telur istri kami yang
ternyata main serong. Yang ternyata mengandung anak dari lelaki lain yang bukan
kami. Kami heran sekali. Kenapa kelelakian kami berhenti hanya karena tidak
bisa menghamili? Bukankah ketika lahir para dokter dan perawat mengamini jenis kelamin
kami, laki-laki?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis karena tidak
mengerti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami masih menangis karena kami
menuntut balas. Kemana ayah ketika kami bukan lagi gadis kecil mereka? Kemana
ayah ketika ibu yang sendiri menua dan akhirnya meregang nyawa? Kemana ayah
ketika kami butuh pahlawan pribadi kami semua?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya, kami, sungguh murka!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami menangis karena dongeng putri
yang dibacakan ibu ternyata begitu berbeda. Kami menangis karena selain naga
dan nenek sihir ternyata banyak lagi yang menakutkan di hidup pada akhirnya.
Kami menangis karena dunia jauh dari indah, jauh dari yang mereka janjikan pada
kami dulu ketika kami masih bayi merah dan tawa kami masih menghibur mereka.
Siapa yang harus bertanggung jawab dengan semua?<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya tertawa sesudahnya,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya tahu tidak akan ada sesiapa
yang datang ketika kami menangis sesengukan seada-adanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seperti yang sudah-sudah mereka
hanya akan berlomba-lomba ketika kami mengeluarkan tawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitu seterusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Terkadang saya berpikir bahwa bayi
yang lahir menangis adalah caranya sendiri untuk menggugat kedua orangtuanya.
Tidak ada satu bayipun yang meminta untuk dilahirkan. Kami semua korban
perkosaan yang dilegalkan. Dan tidak sedikit dari kami yang lahir dari
perkosaan sungguhan. Kami diajarkan untuk tertawa agar terlupa dengan airmata
sementara. Sementara yang ternyata tidak terlalu lama. Begitulah seterusnya…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masih di awang Gili
Trawangan minggu lalu, 2014<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Annisa Ninggorkasih<o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08577001679146452284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-4744656728564819212014-05-18T21:25:00.001+07:002014-05-18T21:28:43.484+07:00Tentang Wanita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<blockquote class="tr_bq">
"<i>All women become like their mothers. That is their tragedy. No man does. That's his.</i>" - Oscar Wilde</blockquote>
</div>
<br>
**<br>
<br>
Wanita.<br>
<br>
Banyak yang bilang kalau wanita itu adalah suatu keindahan, terutama laki-laki yang bilang. Bagiku, semua wanita sama. Banyak maunya dan <i>fake</i>.<i> Even my mother, he's truly a faker</i>.<br>
<br>
Ibuku selalu bilang kalau dia gak butuh laki-laki lain untuk menghidupi kami. Namun, aku selalu melihat dia menangis di beberapa malam, ketika istri dari laki-laki yang sering ke rumahku datang. Ketika Ibu gak butuh laki-laki, selain aku, kenapa Ibu harus menangisi dia? Dia yang sering Ibu bilang tidak ada hubungan apa-apa. Saat itu aku merasa kalau Ibu memang memiliki apa-apa, yang mungkin dia sendiri tidak mengetahuinya.<br>
<br>
</div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/05/tentang-wanita.html#more">Read more »</a>Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-74745900855251005842014-04-27T21:38:00.003+07:002014-04-28T14:35:56.848+07:00Their own story<div style="text-align: justify;">
<b>Bandung, Februari 2010</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti Februari yang seharusnya, sore itu angin Bandung menyentuh tanah ditemani air hujan. Udara sejuk menelusup masuk ke setiap bangunan yang berdiri kokoh melindungi masing-masing dunia di dalamnya. Di salah satu bangunan, Dara sedang duduk di sofa, ia terdiam memandangi koper dan tumpukan dus yang satu persatu lenyap dari pandangannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kalau takut tinggal sendiri, ajak saja temanmu tinggal di sini”, ibu menghampiri Dara dan duduk di sebelahnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dara menanggapi perkataan ibunya dengan helaan napas panjang, ‘bagaimana mungkin aku memiliki teman yang mau diajak tinggal bersama, aku hanya bersosialisasi dengan mereka saat kuliah berlangsung saja’, pikirnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti tipe rumah bercat putih dengan furniture berwarna coklat yang mereka tinggali, keluarga Dara menerapkan pola asuh klasik. Orang tuanya memiliki peraturan yang super ketat untuk Dara dan adiknya, mereka juga mendominasi setiap keputusan yang diambil oleh anaknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Jangan sedih gitu, kalau kuliahmu sudah selesai, kita kumpul lagi di rumah baru kita di Semarang. Ayah yakin kamu bisa lulus tahun depan”. Ayah bergabung dengan Dara dan ibu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang Nuri, adik Dara yang saat ini masih duduk di kelas 5 SD, berdiri di depan Dara dan menundukkan kepalanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Kalo kakak ga ikut, nanti Nuri di sana main sama siapa?”. Nuri memeluk Dara. </div>
<div style="text-align: justify;">
Keputusan telah diambil, waktu memang hal yang paling tidak pasti di dunia, kemarin saat Dara dilarang pergi ke sekolah sendirian dan sekarang saat ia ditinggalkan sendiri di kota ini terasa hadir dalam satu garis waktu. Dara mengantar keluarganya ke mobil, tanpa air mata dan juga tanpa senyuman. Dara mampu menahan rasa sedih dan mencoba menapik bayangan kesunyian yang akan ia hadapi, namun ia tidak cukup dewasa untuk bersikap ‘seharusnya’. </div>
<div style="text-align: center;">
*** </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jakarta, Maret 2011</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baru tiga jam yang lalu matahari menampakkan diri, tapi sengat panasnya seperti api unggun berbahan bakar rumah. Jakarta tidak lagi akan ramah, ia marah pada penghuninya dan seakan sedang berguru mengenai cara mengutuk pada Pompeii. Mungkin salah satu alasan Jakarta masih bersabar adalah harapan pada para pemujanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tama dan Kakek duduk di sebelah jendela di sebuah kafe di Kota Tua, pandangan mereka mengarah pada barisan sepeda tua yang dicat cantik, namun tetap tidak ada yang tahu apa yang ada di kepala mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Jadi kakek ke sini cuma untuk ngeliatin sepeda?”, tanya Tama heran. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kakek menjawab pertanyaan Tama dengan senyuman, membuat Tama semakin bingung. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Memangnya ada apa dengan sepeda-sepeda itu, kek?. hmm.. atau kakek ke sini untuk mengenang nenek?”. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Dari dulu kakek memang sering datang ke sini hanya untuk melihat banyaknya sepeda yang sedang terparkir rapi, tapi kakek tidak pernah sekalipun pergi ke suatu tempat hanya untuk menghidupkan dan hidup dalam kenangan”. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Jadi ?”. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Kakek sering datang ke sini setiap kali merasa lelah dengan peran yang diberikan Tuhan untuk sebuah pagelaran yang disebut kehidupan. Setiap kakek ingin menyerah, kakek mencari berapa lama seseorang berhenti mengayuh sepeda tanpa jatuh”. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Hmm?”, Tama mencoba mengasosiasikan jatuh dari sepeda dan menyerah. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Kalau hidup itu seperti mengayuh sepeda, berhenti mengayuh itu berarti menyerah, dan ketika kita berhenti mengayuh, seberapa lama kita bisa bertahan tanpa harus jatuh?. Sejauh observasi yang kakek lakukan, tidak lebih dari 16 detik". Kakek tersenyum pada Tama sambil berlalu meninggalkan meja menuju toilet. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang giliran Tama yang memandangi sepeda dan menghitung berapa lama rata-rata orang bisa bertahan tidak jatuh ketika tidak mengayuh sepeda. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sedang asik memperhatikan ke luar, tiba-tiba pelayan berteriak meminta tolong dari arah toilet dan seketika orang-orang di dalam kafe berlari menuju toilet.
Tama melihat tubuh kakeknya tergeletak di lantai. Tama langsung berlari meraih kakeknya, ia dapat merasakan darah mengalir deras dalam tubuhnya, seakan ada yang menekan tombol mesin penyedot air di dalam tubuhnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kakek adalah satu-satunya anggota keluarga Tama. Orang tuanya telah meninggal dunia saat Tama duduk di kelas 4 SD, sejak saat itu ia tinggal besama kakek dan nenek. Lalu bulan lalu nenek juga pergi menyusul kedua orang tuanya, dan sekarang.. kakek. </div>
<div style="text-align: center;">
*** </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bandung, Agustus 2011 </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia masih bersuka merayakan kemerdekaan yang dalam arti yang sesungguhnya entah sudah diraih atau belum, kain merah putih berkibar di tiang setiap rumah. Diantara perayaan ini, tidak ada yang tahu apakah indonesia sedang bersulang atau sedang menemani ibu pertiwi tenggelam dalam air mata yang berlinang. Namun semua orang tahu, ibu pertiwi baru saja mewariskan laranya pada Ari. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak dua jam yang lalu Ari mengurung diri di kamar, memainkan lagu-lagu patah hati yang beberapa liriknya ia ubah. Sudah dipastikan pencipta lagunya akan bergabung bersama ibu pertiwi apabila mendengar ini.
Ari baru saja diputuskan kekasihnya dengan alasan ia terlalu sibuk dengan dirinya dan tidak peduli pada lingkungannya, terutama pada kekasihnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Hahaha, kenapa lo, kak?", tiba-tiba Barry, adik Ari, muncul di hadapan Ari sambil bersembunyi di balik kameranya. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Heh, ngapain lo!?", bentak Ari sambil mencoba merebut kamera di tangan Barry. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Hahaha gue cuma <i>care</i> sama kakak tercinta gue yang lagi patah hati yah ini", Barry berkata dengan nada menjengkelkan sambil mengamankan kameranya. </div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Care</i>?, mana ada orang <i>care</i> ngambil foto kakaknya yang lagi sedih?. Adik macem apa lo!?". </div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalo kamu memotret, artinya kamu melihat benda yang ada di foto itu dengan menggunakan keterlibatan emosi. Tidak ada orang yang mengambil gambar jika merasa gambar itu tidak penting". Barry menjawab dengan gaya sok bijak sambil berlalu pergi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Barry enyah dari kamarnya, Ari terpikir perkataan Barry dan bertekad untuk aktif memotret demi menunjukkan pada mantan kekasihnya kalau dia memang peduli pada lingkungan.</div>
Andarisahttp://www.blogger.com/profile/15350761593766266452noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-87303024326102328252014-04-23T09:26:00.001+07:002014-04-23T13:49:36.413+07:00Tentang Api<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i>Love is a fire</i><br><br>Katanya...<br><br>Antara membuat hatimu hangat atau membakar rumahmu, itu tidak dapat dibedakan</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">***</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dosenku pernah bercerita mengenai <i>api</i>. Aku gak pernah mengerti maksudnya. Bahasanya ketinggian buat orang semacam aku. Doko selalu bingung, karena menurutnya <i>orang yang kaya aku</i> seharusnya akan ngerti bahasa dosen itu. Saat Doko bilang hal itu, aku langsung ngelirik dia seakan dia barang yang terhina yang ada di bumi ini dan dia pergi.</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">"Api", begitu kata yang keluar dari mulutnya, dengan gestur layaknya pujangga, dia bergerak gemulai di depan kelas. "Api adalah suatu eksistensi. Ketika kamu mengatakan 'aku butuh sesuatu untuk membakar dedaunan', itu adalah esensi dari api".</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Aku tetap tidak mengerti. Hanya Tuhan dan dosen yang bersangkutan yang bisa mengerti.</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">**</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br>Beberapa tahun lalu, tepatnya 10 tahun lalu, rumahku terbakar. Saat itu aku kelas 2 SMP. Saat itu juga aku melihat untuk pertama kalinya ekspresi kehilangan dari raut wajah ibu. Sudut mata dan bibirnya turun. Keluar air dari matanya. Pipinya merah, bukan karena merah bawaan lahir, tapi merah seperti aliran darah mengisi di setiap bagian pipinya. Keringat dan air mata bercampur di pipi merahnya itu. Rasanya ketika aku mengalami kecelakaan yang hampir membutakanku, ibu tidak 'se-kehilangan' itu....<br><br>14 tahun lalu, kelas 4 SD. Aku anak pendiam yang hanya mau bermain kalau diajak. Secara kebetulan, tidak ada yang pernah mengajakku main. Kalaupun diajak, itu bukan karena inisiatif mereka, tapi inisiatif dari ibu mereka yang melihat aku asik dengan duniaku, kesendirian.<br><br>"Oy, si Cina ikutan main!"<br><br>Begitu kata-kata yang keluar dari anak yang 'dipaksa' oleh ibunya untuk mengajakku bermain. Hal yang terlihat adalah ketidaksukaan mereka terhadap kata-kata itu. Bukan karena tidak suka dengan sebutan 'rasis' yang dilontarkan, tapi tidak suka dengan 'aba-aba' itu. Seakan-akan mereka semua sudah terprogram untuk merespon kode tersebut dengan respon yang sama, persis. Aku pun ikut bermain. Sepak bola. <i>I never like sports in my whole life</i>. Apalagi yang berhubungan dengan bola. Bola <i>is my worst nightmare</i>.<br><br>Singkat cerita mereka memutuskan untuk mengakhiri permainan setelah 2 gol lagi. Semua sepakat, kecuali aku. Seakan-akan aku dijadikan anak bawang yang kerjaannya cuma ikut-ikut aja tanpa perlu tahu aturan. Bola disimpan di tengah lapangan dan seseorang dengan keras bilang "Ya!" dan semua anakpun berlari otomatis menuju bola tersebut. Aku tidak ikut berlari, karena aku gak suka bola. Kemudian yang aku ingat adalah sebuah kata yang terlontar dari seorang anak paling gendut di kerumunan itu, "Awas!!!", dan yang aku ingat suara nyaring yang timbul. Semua suara memudar dan yang ada hanya lah dengungan. Aku terjatuh ke tanah. Tanah itu masuk ke dalam mulut dan luang hidungku. Pahit. Kemudian aku mencoba bangkit bersama dengan suara dengungan itu. Kekakuan dan kebisuan anak-anak yang ada di belakangku tidak membantu aku semakin kuat untuk berdiri. Dengungan ini mengganggu. Seketika dengungan itu menjalar jadi rasa panas di sekitar pelipis dan pipi kiriku. Rasanya semakin panas. Panas...<br><br>Aku berjalan menjauhi anak-anak itu, tanpa melihat ke belakang. Hanya dengungan itu yang terdengar. Semakin lama, semakin samar. Aku menggerakkan kepalaku berharap kalau dengungan tersebut akan hilang. Namun, dengungan tersebut menjadi konstan. Tiba-tiba kepalaku pusing. Mual. Ingin muntah. Tapi aku menolak keinginan otak dengan terus berjalan.<br><br>Hal terakhir yang aku ingat, aku jatuh menindih pagar kebun yang terbuat dari bambu dan semuanya menjadi gelap...</span><br>
</div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/04/tentang-api.html#more">Read more »</a>Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-53117282838664553692014-04-13T01:05:00.000+07:002014-04-13T08:42:48.040+07:00A Day in The Life<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">- <i>Chapter ini ditulis dengan C. Meis Irianti (Fikom 2012, Setjen PO BPM Kema Unpad 2013) dalam ingatan - </i></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span>
<br>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhze6ZMLgpAoSoUE6uLxK-SKdC3wlZHF0gkizcFb2VT_AtXsAuOBFz3Hhv4hXNi6MQoA8szwRLnBjUUAoVkb7j9Dpsoic4_eNBnj2YvMLrwDwKUl8J76SCA8lJzPTBtl0wEu33jMw2Drftc/s1600/Nameless+and+Faceless.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhze6ZMLgpAoSoUE6uLxK-SKdC3wlZHF0gkizcFb2VT_AtXsAuOBFz3Hhv4hXNi6MQoA8szwRLnBjUUAoVkb7j9Dpsoic4_eNBnj2YvMLrwDwKUl8J76SCA8lJzPTBtl0wEu33jMw2Drftc/s1600/Nameless+and+Faceless.jpg" height="300" width="400"></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">"Nameless and Faceless (c) 2010, Ishrath Humairah (<a href="http://wanderingmist.com/my-paintings/nameless-and-faceless-an-impressionist-painting-in-acrylic-media-on-paper/">source</a>)</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kalau aku harus memilih cewek paling berani yang pernah kutemui, aku pasti memilih kamu, Ri.</span><br>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kamu tidak pernah gentar dengan tantangan. Tidak ada film horor atau thriller yang membuatmu ketakutan. Mulai dari menggebuk kecoak dengan sandal jepit sampai menggebah senior-senior yang menggencetku waktu SMP, semua kamu lakukan. Tapi ada satu hal yang agak menggelikan : kamu tidak bisa tidur dalam gelap. Sebaliknya, aku tidak bisa tidur kalau lampu menyala. Setiap kamu menginap di rumahku (yang sangat sering terjadi, sampai orangtuaku membelikan tempat tidur bertingkat buat kita), kita pasti berdebat soal ini.</span><br>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br></span>
<i><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"Apa bedanya sih, Ri? Kalau kamu tidur kan merem juga. Kalau merem kan gelap."</span></i><br>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i>"Beda," </i>kamu ngotot. <i>"Saat merem, gelap memang nggak masalah. Tapi pas kamu buka mata, itu masalah."</i></span><br>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i><br></i>
<i>"Masalah gimana?"</i></span><br>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i><br></i>
<i>"Ya, masalah." </i>Kamu bergerak gelisah di tempat tidur di atasku. Suaramu hampir berbisik, <i>"kamu pernah bayangin nggak? Gimana kalau saat kamu membuka mata, semuanya tetap gelap? Semuanya menghilang. Nggak pernah ada cahaya lagi. Semua yang kamu tahu berubah. Itu masalah..."</i></span><br>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span><br>
<a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/04/a-day-in-life.html#more">Read more »</a>Vera F. Maharanihttp://www.blogger.com/profile/11116188822832300680noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-44952943252251806682014-04-09T13:37:00.001+07:002015-02-13T16:16:46.615+07:00The Guardian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="ParaAttribute0" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEUBcHjQaaTTat1CoSD1iKVoLYQH7pDUw4uhRFpgx8iUNbu4tCqxpXwb1skkUlxcPFPdMBHsw5Atch8jy36aDBsB5PaVzG5roan6A27TbKf3iwQwnuZuvSi8aNS1-cN3oF0LKxBS-CXZNR/s1600/love+black+white+hands+roses+pink+rose+1680x1050+wallpaper_www.wallpaperfo.com_59.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEUBcHjQaaTTat1CoSD1iKVoLYQH7pDUw4uhRFpgx8iUNbu4tCqxpXwb1skkUlxcPFPdMBHsw5Atch8jy36aDBsB5PaVzG5roan6A27TbKf3iwQwnuZuvSi8aNS1-cN3oF0LKxBS-CXZNR/s1600/love+black+white+hands+roses+pink+rose+1680x1050+wallpaper_www.wallpaperfo.com_59.jpg" height="200" width="320"></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br></span></div>
<span style="font-family: inherit;"></span><br>
<div class="ParaAttribute2" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Parfum beraroma maskulin kurasakan
tercium semakin pekat seiring dengan kedatangannya. Tanpa perlu mencari tahu
pun aku mampu menebak siapa gerangan sang penebar aroma maskulin itu kalau
bukan dirinya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="ParaAttribute2" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">"Hai"</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="ParaAttribute2" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Kutolehkan kepala dan kudapati badannya
yang terbalut seragam sekolah berwarna putih berada di hadapanku. Tidak sedekat
yang kalian pikirkan, tetapi terasa pas bagiku.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="ParaAttribute2" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">"Hai juga"</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="ParaAttribute2" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Ia sedikit menekuk lututnya agar
dapat menyejajarkan kedua matanya dengan milikku. Dan pandangan kami pun bertemu.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Halo? Hai? Klia? Apa kau sadar?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="ParaAttribute2" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><br></span>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Leo menggoyangkan tangan kanannya
ke atas dan ke bawah demi menarik perhatian sosok yang beberapa hari lalu
ditemuinya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="ParaAttribute2" style="line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Hah? Tentu saja aku sadar! Sedang apa kamu di sini?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia, sosok itu, menoleh cepat ke
arah lawan bicaranya. Garis-garis halus bergelombang tercetak halus di
keningnya.</span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Menjagamu. Apa kamu lupa kalau aku adalah penjagamu di dunia ini?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Leo mendudukkan diri di samping
Klia dan menatap lurus ke depan, seperti yang Klia lakukan sebelum menyadari
kedatangannya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Ah, ya betul juga. Sepertinya aku belum terbiasa dengan statusmu itu.</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia menganggukkan kepalanya
pelan, lebih menujukan pernyataan itu kepada dirinya. Mendadak sekelebat
pemikiran menghampiri Klia dan menggugah keingintahuannya.</span></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Kalau kau adalah penjagaku, lalu siapa penjagamu? Dan siapa yang harus
kujaga?</i></span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Leo tertawa menanggapi pertanyaan
Klia. Respon yang tidak sesuai ini jelas membingungkan bagi Klia. Bukankah
pertanyaannya wajar?</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Hahaha, pertanyaanmu aneh! Di dunia ini, manusia seperti kita hanya
memiliki satu peran, atau status kalau
mengutip istilahmu, dengan satu kewajiban utama. Peranku adalah penjagamu, dan
tentu saja kewajiban utamaku adalah menjagamu. Karena alasan itu maka aku tidak
memiliki penjaga sepertimu. Akulah sang penjaga. Sementara kamu adalah yang
dijaga, dan dengan kata lain kamu tidak memiliki siapapun yang harus dijaga.
Apa kamu paham?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Kali ini Klia memfokuskan
pandangannya pada Leo, berharap mendapat penjelasan lebih lanjut mengenai
jawaban laki-laki itu. Namun hanya keheningan yang melingkupi keduanya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Kenapa bisa seperti itu?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia memutuskan untuk bertanya
setelah beberapa saat penjelasan yang ditunggunya tidak juga keluar dari
apapun-itu-nama-organ-telepati sang penjaganya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Hmm.. Entahlah. Hal ini mungkin.. semacam.. aturan?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Jawaban Leo terdengar kurang meyakinkan, seolah menggambarkan
keraguan yang entah darimana datangnya menyelimuti pikiran laki-laki tersebut
atas peran dan tanggung jawab utamanya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia mendengus dan memalingkan
wajah saat mendengar jawaban itu.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Sebenarnya sudah berapa lama kamu ada di dunia aneh ini?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Sejenak Leo berbalik memandangi
Klia dan kemudian kembali mengarahkan pandangannya ke arah semula. Klia
memerhatikan kalau sosok sang penjaganya itu sedikit mengerutkan kening dan
menyipitkan mata sebelum menjawab pertanyaan yang baru saja ditelepatikan.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Sepertinya.. hanya beberapa saat setelah kamu ada. Ya, kupikir dia
membuatku ada setelah melihatmu merasa kecewa atas kekuranganmu yang tidak
mampu bersuara.</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia spontan membelalak dan
membuka mulutnya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Ap.. apa?! Beberapa saat.. setelah aku.. ada? Setelah aku? Jadi kamu ada
setelah aku?!</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Leo mengangguk membenarkan.
Laki-laki itu sedikit kebingungan melihat keterkejutan Klia yang baginya terasa
janggal.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Ya. Kenapa kamu sekaget itu? Bukankah keadaan mengada-ku biasa-biasa saja?
Hal yang lumrah?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia hendak berseru dan membantah
kelumrahan yang dimaksud Leo sebelum akhirnya menyadari gerakan mulutnya untuk
meneriakkan seruan dan bantahan itu tidak membantu apa-apa karena memang tidak
ada suara yang keluar.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Lumrah? Ya Tuhan, Leo! Apanya yang lumrah? Kau baru ada setelah aku ada,
tetapi kau langsung mengenaliku! Bahkan kau langsung mengatakan stat.. maksudku
peranmu dan tugasmu menjagaku. Apa hal itu yang kamu maksud sebagai hal yang
lumrah?</i></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Kali ini giliran Leo yang
terbelalak dan ternganga. Sedetik kemudian tawa laki-laki itu meledak mendengar
penjelasan berapi-api dan sedikit histeris yang ditelepatikan lawan bicaranya.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Hahaha, kamu aneh sekali Klia! Tentu saja pengadaan itu lumrah. Coba kamu
bayangkan, kalau aku yang ada lebih dulu dengan peranku saat ini sebagai
penjaga seorang manusia bernama Achlys Alienor, lalu aku harus menjaga siapa
saat kamu belum ada?</i></span></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia hanya balas menatap Leo dalam
kebingungan yang semakin menjadi-jadi. Leo menghela napas dan mencoba mencari
perumpamaan sederhana agar mudah dipahami Klia.</span></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i> </i></span></span></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"><i>Umm, begini. Bayangkan kalau kamu adalah dokter yang harus menyembuhkan
orang sakit. Jadi peranmu adalah dokter dan tugasmu adalah menyembuhkan orang
sakit. Lalu bagaimana bisa kamu melakukan tugasmu kalau orang sakitnya saja
tidak ada atau belum ada? Nah, itu juga yang terjadi saat pengadaanku.</i></span></span><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span><br>
<span style="font-family: inherit;"><span class="CharAttribute2"><span style="line-height: 115%;">Klia terpaku mendengar penjelasan
Leo. Otaknya berusaha mencerna informasi mengenai proses pengadaan yang
dimaksud. Apakah proses pengadaan ini sama dengan proses penciptaan?</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span><i><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></i></span><br>
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;">Tapi.. tapi kenapa?</span></span><span class="CharAttribute3"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></i></span><br>
<br>
</div></div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/04/the-guardian.html#more">Read more »</a>Rosemedeerhttp://www.blogger.com/profile/13358261091718356028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-69493431379207446902014-03-30T01:09:00.002+07:002014-04-28T14:39:07.264+07:00The reason<div style="text-align: justify;">
<b>Bandung, November 2013</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Oke, yang mendapat sedotan dengan ujung yang sudah digunting, boleh pilih duluan”. Tama menyodorkan sedotan kepada Ari dan Dara. Pembawan Tama yang tenang serta nada bicaranya yang apik kali ini tidak berhasil meredam ketegangan dalam dirinya.
Ketegangan yang tampak di wajah ketiganya tak dapat ditampik, namun aura semangat menghadapi tantangan pun begitu kental. Satu tahun bukan waktu yang sebentar untuk dihabiskan seorang diri di tempat asing bersama orang-orang asing. Ketiganya tidak memiliki gambaran mengenai situasi yang akan dihadapi dan tidak memiliki perencanaan mengenai apa yang akan mereka kerjakan, hanya ada tujuan untuk bertindak atas nama keinginan untuk keluar dari rutinitas. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dara, Tama, dan Ari saling mengenal karena tergabung dalam kelompok fotografi dan film di kampus tempat mereka kuliah. Sekitar dua tahun yang lalu terdapat satu kejadian yang membuat mereka merasa bahwa mereka harus mencoba peran lain dalam hidup ini dengan melakukan hal di luar rutinitas. Tentunya peran apapun yang akan mereka ambil, mereka berjanji bahwa hal tersebut harus bermanfaat bagi orang lain. Namun, karena alasan akademik, mereka menundanya sampai semuanya lulus. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Sekarang pilih sedotannya, semua sudah memegangnya, dan satu...dua...tiga...tarik”, Dara memberikan instruksi pada kedua temannya. Rambut panjannya dibiarkan terurai diantara pundaknya yang tegak dan menutupi sebagian tulang pipinya yang tegas, wajahnya cantiknya tidak dapat menutupi pribadinya yang memang keras. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Yes”, Ari menepalkan tangannya kemudian mencium sedotan yang tadi diambilnya. Ia terlihat senang mendapat kesempatan untuk memilih duluan, meskipun ketakutan akan pilihan yang salah terlihat jelas di garis wajahnya. Ari adalah orang yang paling selengean diantara ketiganya, pemikirannya memang dalam, namun ia biasa mengemasnya dalam hal-hal sederhana dan justru terkadang seperti main-main, sehingga terkadang sulit membedakan kapan dia sedang bercanda dan kapan dia sedang serius. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Silahkan pilih, Ri. Desa manapun, kota manapun, dimana pun, terserah”, Tama menunggu jawaban Ari. Dara mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja, tegang dan tidak sabar mengetahui pilihan Ari.
Perjanjian yang mereka buat memang tidak terikat, kapan pun mereka merasa tdak sanggup atau sekedar bosan, mereka boleh berhenti dan kembali menjalankan kehidupan normal. Namun meskipun demikian, ketiganya memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan kesepakatan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Hmm, gue pilih Kota Besar, Jakarta. Jakartanya di sebelah mana, tergantung dimana gue dapet tempat tinggal nantinya”, Ari yang sangat suka dengan tantangan dan hal baru memang tergila-gila dengan istilah 'gimana nanti'. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Oke, Jakarta. Selanjutnya, silahkan pilih, Dar. Saya belakangan”, Tama menyodorkan telapak tangannya ke arah Dara tanda mempersilahkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku pilih desa tempat aku dilahirkan, Garut. Aku akan tinggal di rumah keluargaku di sana”, Dara berkata dengan penuh keyakinan, desa yang membiarkan udara sejuknya dihirup oleh dirinya semasa kecil layak mendapatkan imbalan, pikirnya. Selain itu, dia juga mempertimbangkan kodratnya sebagai wanita, meskipun ia memiliki kemampuan bela diri, namun ia tidak ingin disibukkan dengan urusan keamanan dirinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Oke, sekarang giliran lo, tam”, Ari dan Dara penasaran dengan pilihan Tama. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Baik, saya pilih... Bandung. Saya tidak akan pergi kemana-mana, saya ingin mencoba melakukan hal yang berbeda meskipun berada di tempat yang sama”. Dara dan Tama terperangah mendengar pilihan Ari, mereka sama sekali tidak terpikirkan untuk memilih Kota Bandung yang sudah mereka kenal sejak lama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Perjanjian ini dimulai besok. Kita akan bertemu lagi di tempat ini 6 bulan lagi untuk membicarakan perkembangannya. Kalo ada hal yang urgent, hubungi saya dan kita akan adakan pertemuan, deal?”. Semuanya mengangguk dan tersenyum tanda setuju.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
Andarisahttp://www.blogger.com/profile/15350761593766266452noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-21343297590744584442014-03-22T00:00:00.000+07:002014-03-30T19:01:25.446+07:00Tentang Cina<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">"Dasar Cina!"</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i>I</i></span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i>Hate</i></span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i>Those words</i></span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">**</span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kata-kata itu selalu muncul ketika perilaku ku dianggap gak sesuai dengan apa yang orang-orang mau. Ketika bekerja dalam kelompok, aku lebih memilih untuk mengerjakan pekerjaan sendiri dibandingkan harus dikerjakan dengan orang lain. <i>Sometimes, they're messing up every little things</i>. Padahal aku rasa mereka yang diuntungkan dengan hal ini, mereka gak perlu kerja banyak, tau-tau udah selesai aja. Tapi mereka selalu <i>okay</i> di depan dan <i>not okay</i> di belakang, <i>which means</i> mereka ngomongin aku di belakang. <i>Fuck!</i> Sudah banyak yang aku dengar tentang omongan-omongan 'belakang' itu, salah satunya, "Dasar cina idiot, kita mau bantuin, malah ditolak, taik!", <i>but, I just let it go</i>. Semakin dipikir, semakin merusak kesejahteraan aku. <i>That's why, I hate working in a team</i>.</span><br>
<br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kata-kata itu bisa juga muncul ketika mereka ingin dapet contekan dan aku gak mau ngasih. "Dasar Cina". Bego lah, Itu salah mereka gak mau berusaha buat belajar. Dimanjain orang tuanya yang kaya-kaya itu. Selalu dapet yang instan. Pantes otaknya keriting kaya mie instan. Prinsip yang aku pegang adalah, mau bisa atau gak bisa, aku gak bakal nyontek atau ngasih contekan. Males banget 'disamain' sama orang-orang bau bawang itu. </span><br>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Menurut ku, muka ku gak terlalu cina, walaupun ayah ku, menurut kabar adalah orang cina. Entah, cina yang mana. Apakah cina beneran, atau cina boyband (korea), atau mungkin cina harajuku (jepang). Aku gak pernah tau. Toh, apapun cina-nya, pasti matanya sipit, itu stereotype orang awam. Yang jelas, aku gak pernah ketemu Ayah. Bahkan gak ada satu pun foto tentang Ayah yang pernah aku lihat. Agak aneh memang, jika mengetahui bahwa Ibu menikah dengan Ayah tapi tidak ada satu pun foto yang terdapat Ayah di dalamnya. Ibu pasti sewot kalau aku nanya-nanya soal Ayah. Sebegitu bencinya ya Ibu sama sama Ayah?</span><br>
<br>
</div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/03/tentang-cina.html#more">Read more »</a>Ranggahttp://www.blogger.com/profile/17072831490176286821noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-12499845896345639062014-03-15T13:23:00.000+07:002014-04-13T08:08:53.786+07:00I'm Gonna Sit Right Down and Cry (Over You)<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: right;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">...And the time will come when you see we're all one,</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">And life flows on within you and without you</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">(Within You Without You, The Beatles)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2kLAN2yrujLyZBOI-GSI3C_TH01XN0JsHTMZuYJoj2ufTFRZAxd80gvfan-D6j9z8NrvzqJa9-PKGeG1SliQtYXzEn45aOmffblNSP4cfnLBvq4MjwKCnIyDnJO8xdSyUuYJKM9u9OYbC/s1600/Girl+Window+in+Rain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2kLAN2yrujLyZBOI-GSI3C_TH01XN0JsHTMZuYJoj2ufTFRZAxd80gvfan-D6j9z8NrvzqJa9-PKGeG1SliQtYXzEn45aOmffblNSP4cfnLBvq4MjwKCnIyDnJO8xdSyUuYJKM9u9OYbC/s1600/Girl+Window+in+Rain.jpg" height="358" width="400"></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://soundsofmywords.blogspot.com/2012_02_01_archive.html"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">source</span></a><br>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br></span>
<br>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Cafe itu terletak di pertigaan. Di terasnya yang tidak seberapa luas, payung-payung
merah menaungi bangku kosong. Rangkaian lampu di jendelanya akan berkilauan
semarak malam hari nanti, tapi pada siang berhujan ini terlihat agak pucat. Meski begitu, cat
pada papan namanya mengilat, dengan desain kaligrafi bertuliskan </span><i style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Nieve, </i><span style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">sesuai nama café itu. Artinya
‘salju’. Tepat sekali, sebab es krim adalah menu utama di sana. “</span><i style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Es krim terbaik di kota,”</i><span style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"> begitu selalu
kamu berkata.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">Ingatkah kamu saat pertama kali kita memasuki café itu? Tiga hari setelah
tanggal buka, diskon lima belas persen untuk semua. Wanginya masih sama, Ri,
menyergap hidung sejak pintu dibuka. Manisnya vanili, mint dan cokelat-kopi,
dan entah apa lagi. Desain interiornya sudah berubah, tentu saja. Posisi
kursi-kursinya berbeda. Tidak ada lagi vas berisi lili palsu di setiap meja.
Kini ada rak buku di pojok, juga deretan lukisan </span><i style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">avant garde </i><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">di dindingnya. Namun dua kursi berlengan empuk warna karamel
favorit kita masih tetap di sebelah jendela, dan hatiku hangat saat melihatnya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">Seorang pramusaji</span><i style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"> </i><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">mendatangiku.
“Selamat siang. Silakan, ini menunya,” katanya sambil mengangsurkan buku menu
bersampul kulit. Pasti orang baru. Pramusaji lama tidak pernah memberikan buku
menu padaku. Mereka akan menyapa, “</span><i style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">Hei,
Cecil, pesan </i><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">Cioccolato Nocciola</span><i style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">?”</i><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">
lalu kamu akan menggodaku karena aku jarang memesan menu lain. </span><i style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">“Antara setia dan susah move-on, sedikit
bedanya,”</i><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"> katamu, sambil tertawa-tawa saat melihat wajah cemberutku.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya, Ri. Memang sedikit bedanya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">Aku menatap pramusaji</span><i style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"> </i><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">itu. Buku
menu masih tak tersentuh di hadapanku.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">“</span><i style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">Cioccolato Nocciola</i><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;">.”</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;"><br></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;"></span><br>
</div></td></tr></tbody></table><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/03/im-gonna-sit-right-down-and-cry-over-you.html#more">Read more »</a>Vera F. Maharanihttp://www.blogger.com/profile/11116188822832300680noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-22810786941976065892014-03-08T23:56:00.000+07:002015-02-13T16:03:12.229+07:00Say Hello to the World<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Achlys
Alienor. Chlya. Chlia. Clia. Or just Klia.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Sosok
itu membuka kedua matanya. Mengerjap perlahan. Mengernyit, memicing, lalu
membuka sempurna.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Aneh.
Sensasi apa ini? Apakah aku sedang menaiki komedi putar anak-anak?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia
mengerang pelan sambil memegangi kepalanya. Ia tersentak saat melakukannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Apa
ini yang kusentuh? Mungkinkah ini… dan hei! Aku mempunyai tangan! Aku mempunyai
tangan dengan lima jari sempurna!<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia
melihat kedua tangannya dengan mata berbinar. Menelisiknya sambil meyakinkan
diri bahwa apa yang dilihatnya saat ini adalah nyata.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Kalau
ini tanganku, mungkinkah yang kusentuh tadi adalah… kepala? Kepala? Mungkinkah?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia
segera beranjak dari tidurnya dan mencari keberadaan suatu benda yang
diingatnya mampu menciptakan bayangan dengan bantuan pantulan cahaya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Dimana
benda itu? Ah, sial, apa nama benda itu?</span></i></span><br>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="line-height: 115%;">Cermin.<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Ah
ya, benar! Cermin. Dimana ada cermin? Dimana cer… ah, itu dia!<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia
bergegas menuju sebuah cermin bundar besar yang terpasang di salah satu sudut
ruangan. Cermin dengan ukiran – ukiran rumit kayu jati di sekelilingnya itu
terkesan antik. Dan cantik. Klia berhenti dan berdiri menghadap cermin antik
nan cantik itu. Menelusuri pantulan sosoknya dari bawah ke atas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Astaga!
Ya Tuhan! Aku manusia!<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Sudah setengah jam Klia mematut diri di depan cermin
sambil tak henti-hentinya mengagumi satu per satu bagian tubuhnya. Berulang
kali ia mendesah dan memekik riang mendapati bagian-bagian tubuh yang telah
lama diimpikannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Tunggu,
sepertinya ada yang kurang. Apa ya?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia memutar tubuh manusianya entah untuk yang keberapa
kali dan mencari bagian mana yang menurutnya hilang. Atau lebih tepatnya bagian
yang tidak ia miliki.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Sepertinya
semua ada. Semuanya lengkap, tetapi kenapa aku merasa masih ada yang kurang?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="line-height: 115%;"><br></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="line-height: 115%;">Suara.<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Ah,
benar juga, aku tidak memiliki suara. Aku tidak mengeluarkan suara. Aku tidak
bersuara. Jadi… aku adalah manusia… bisu?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia menatap pantulan sosoknya yang semula amat ia
kagumi. Kini menurutnya sia-sia saja. Ia memang menyenangi bentuk manusianya,
namun menjadi manusia bisu? Itu bukan kemauannya. Sama sekali bukan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Apakah
aku telah meminta terlalu banyak? Apakah menjadi manusia merupakan keinginan
yang terlalu muluk sampai-sampai Tuhan tidak memberiku suara? Apakah ini
hukuman dariNya?<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia terduduk lemas di hadapan pantulan sosoknya.
Wajahnya yang semula berbinar kini berubah sayu sendu. Meratapi takdir yang
tidak juga berpihak padanya, bahkan setelah keajaiban yang diterimanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Hei!<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Klia tersentak. Kepalanya menengok ke kanan dan kiri, mencari
asal suara yang diyakininya bukan keluar dari mulutnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Aku
di sini.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Sebuah tepukan mendarat lembut di bahu kirinya, memaksa
Klia untuk memfokuskan pandangan pada sosok yang mendadak nyata dan berjongkok
di sampingnya. Keningnya mengernyit, berusaha mengingat apakah ia mengenali
siapa sosok tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Namaku
Leonidas.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Sosok itu
menurunkan tangannya dari bahu Klia dan menggantung di hadapan sosok wanita
yang masih terlihat kebingungan atas keberadaannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"><br></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;">Aku…<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="line-height: 115%;"></span></i></span><br>
</div></div><a href="http://illufiction.blogspot.com/2014/03/say-hello-to-world.html#more">Read more »</a>Rosemedeerhttp://www.blogger.com/profile/13358261091718356028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5352821058561452001.post-91137155268219182012014-03-08T19:56:00.001+07:002014-03-08T20:28:11.364+07:00Welcome, Lonely Hearts<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>All the lonely people, where do they all come from?</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>All the lonely people, where do they all belong?</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(Eleanor Rigby - The Beatles)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<i>Lonely people. </i>Orang-orang kesepian. Lihatlah ke sekeliling, dan mungkin kamu akan dapat menemui mereka. Berjalan menunduk di antara kerumunan. Duduk sendirian di pojokan, dengan <i>headphone </i>terpasang di telinga. Bercanda dan tertawa, menyembunyikan kehampaan menganga di dalam mereka. Atau ketika kamu menatap ke cermin, adakah kamu melihat salah satu pantulan wajah mereka di sana?</div>
<br />
Kesepian adalah sesuatu yang menakutkan. Menyedihkan. Menimbulkan belas kasihan. Kadang saat melihat keadaan tersebut pada orang lain, rasanya menggelikan. Jika ada yang menuduh kita 'kesepian', maka kemungkinan besar kita akan menyergah. Membantah. Sekuat tenaga menunjukkan bahwa itu salah. Membuktikan kita tidak "galau", "suram", "labil" atau segala cemooh serupa yang dilekatkan pada orang-orang yang kesepian.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Kami tidak percaya itu.</blockquote>
<br />
Kami percaya kesepian adalah esensi dari menjadi manusia. Kami percaya kesepian lebih dari sekadar bahan ejekan dan cibiran. Kami percaya kesepian dapat menggerakkan menuju hal-hal yang lebih tinggi. Menginspirasi proses kreasi. Lebih dari sekadar pikiran-pikiran yang mengasihani diri.<br />
<br />
Di sini, setiap minggu kami akan bergantian memasang cerita. Fiksi, sekilas seperti ilusi. Menari-nari di batas khayal dan realita. Namun siapa yang mengira, mungkin kamu akan menemukan pantulan wajahmu juga di sini. <br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>It's not a forever-alone lonely. It's a soul-searching lonely. And this is how we celebrate the loneliness.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>We hope you join us in this jouney, and enjoy what you see.</i></div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZRbGihvkE2VdDUK-U97hZM6mGpvwRxbqcNhnQoCzRuD3Wjw9UBS8rLB7ikLoUxmiiO8hL-62THaH0mzYHjiRZTgJS6veAq0I3G81GVTu6jWSBPQoQZDv74XOFQz8bC4vtBzfNMeeWc2oa/s1600/Loneliness+Quote+Bram+Stoker.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZRbGihvkE2VdDUK-U97hZM6mGpvwRxbqcNhnQoCzRuD3Wjw9UBS8rLB7ikLoUxmiiO8hL-62THaH0mzYHjiRZTgJS6veAq0I3G81GVTu6jWSBPQoQZDv74XOFQz8bC4vtBzfNMeeWc2oa/s1600/Loneliness+Quote+Bram+Stoker.jpg" height="313" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.notable-quotes.com/l/loneliness_quotes.html">source</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>Interact with us and read our other writing</i>:<br />
<b>Aida (<a href="https://twitter.com/aidayuni">@aidayuni</a>) <a href="https://www.blogger.com/"><span id="goog_937162317"></span>blog<span id="goog_937162318"></span></a></b><br />
<b>Vera (<a href="https://twitter.com/Perseverra">@Perseverra</a>) <a href="http://veramaharani.blogspot.com/">blog</a> | <a href="http://tionpress.com/u/706243/Vera-Maharani">fictionpress</a></b><br />
<b>Rangga (<a href="https://twitter.com/rankrank">@rankrank</a>) <a href="http://ranggaalampurnama.blogspot.com/">blog</a></b><br />
<b>Riri (<a href="https://twitter.com/ririe_risa">@ririe_risa</a>) <a href="http://inspirational-journey.blogspot.com/">blog</a></b>Vera F. Maharanihttp://www.blogger.com/profile/11116188822832300680noreply@blogger.com0